Pangkostrad Mendadak Dicopot kala Jakarta Mencekam: Kisah Kegentingan 98
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 05:40 WIB
PanglimaABRI Jenderal Wiranto. Foto/Reuters
Tergusurnya Prabowo sebagai orang nomor satu di Kostrad semakin menguatkan kabar rivalitasnya dengan Wiranto. Bukan rahasia, di antara dua jenderal itu terdapat friksi.
Wiranto dalam bukunya ‘Bersaksi di Tengah Badai’ mengakui isu rivalitasnya dengan Prabowo santer beredar di kalangan masyarakat. Bahkan isu tersebut juga menjadi sorotan di kalangan para pengamat militer.
Baca Juga
Namun, bagi Wiranto, tudingan itu tak masuk akal. “Misalnya dikatakan saya mengganjal karier Prabowo. Untuk apa?” ucapnya.
“Dalam kehidupan militer, seseorang berhasil atau tidak dalam meniti kariernya sangat ditentukan oleh prestasi dan perilakunya sendiri,” ucap jenderal lulusan 1968 ini.
Sejarah mencatat, dalam situasi krisis itu Pangkostrad selanjutnya diganti Mayjen TNI Jhony Lumintang. Menurut Sintong, pada waktu itu terdapat empat calon yang yakni Lumintang, Mayjen TNI Djaja Suparman, Mayjen TNI Endriartono Sutarto, dan Mayjen TNI Djamari Chaniago.
Di antara empat perwira tinggi tersebut, kata Sintong, ditinjau dari segi penugasan maupun senioritas, Asisten Operasi Panglima ABRI Johny Lumintang paling memenuhi. Dia pun akhirnya ditunjuk sebagai Pangkostrad.
Namun Johny Lumintang ternyata tak sampai 24 jam menjabat. Terjadi kontroversi soal ini. Surat perintah Pangab tentang penunjukan itu dianggap bukan definitif alias sementara. Di sisi lain KSAD menganggap Lumintang sah sebagai pejabat definitif.
(poe)
tulis komentar anda