DPR Dukung Langkah Moeldoko Dengarkan Keluhan Petambak Garam
Rabu, 13 Oktober 2021 - 10:35 WIB
Para penambak garam asal Desa Rawa Urip Kabupaten Cirebon meminta pemerintah melalui Moeldoko agar menetapkan HET. Penetapan HET garam supaya harga di tingkat petambak tidak mudah dipermainkan tengkulak.
Selain itu, para penambak mengeluhkan tingkat abrasi yang sangat tinggi di wilayah lahan garapannya. Sehingga, berpengaruh terhadap produksi garam.
Moeldoko menanggapi dengan mengatakan, pada 2020 pemerintah memerlukan empat juta ton garam. Alokasinya untuk kebutuhan industri sebanyak tiga juta dan sisanya rumah tangga namun kemampuan produksi garam lokal hanya mencapai 1,3 juta ton.
"Jadi nanti akan saya tindak lanjuti bersama menteri yang berkaitan supaya produksi garam nasional meningkat," ujar Moeldoko.
Untuk dapat bersaing, sambung Moeldoko, terdapat tantangan penambak garam agar meningkatkan kualitas produksi garam. Dalam waktu dekat ada dua program pemerintah yaitu merevitalisasi bibir pantai serta melakukan kegiatan impor garam.
Namun, impor tersebut nantinya tidak diserahkan pada pihak ketiga melainkan diserahkan langsung pada industri penggunaannya. Sehingga, dapat menghindari penyimpangan yang bocor ke pasar masyarakat.
"Pemerintah mendorong petani garam tumbuh dengan baik dari sisi produksi, dan yang harus diantisipasi sama petani garam setelah saya dapatkan informasi dari BMKG, cuaca ke depan akan tidak baik bagi petani garam maka harus diantisipasi oleh petani," tutup Moeldoko.
Selain itu, para penambak mengeluhkan tingkat abrasi yang sangat tinggi di wilayah lahan garapannya. Sehingga, berpengaruh terhadap produksi garam.
Moeldoko menanggapi dengan mengatakan, pada 2020 pemerintah memerlukan empat juta ton garam. Alokasinya untuk kebutuhan industri sebanyak tiga juta dan sisanya rumah tangga namun kemampuan produksi garam lokal hanya mencapai 1,3 juta ton.
"Jadi nanti akan saya tindak lanjuti bersama menteri yang berkaitan supaya produksi garam nasional meningkat," ujar Moeldoko.
Untuk dapat bersaing, sambung Moeldoko, terdapat tantangan penambak garam agar meningkatkan kualitas produksi garam. Dalam waktu dekat ada dua program pemerintah yaitu merevitalisasi bibir pantai serta melakukan kegiatan impor garam.
Namun, impor tersebut nantinya tidak diserahkan pada pihak ketiga melainkan diserahkan langsung pada industri penggunaannya. Sehingga, dapat menghindari penyimpangan yang bocor ke pasar masyarakat.
"Pemerintah mendorong petani garam tumbuh dengan baik dari sisi produksi, dan yang harus diantisipasi sama petani garam setelah saya dapatkan informasi dari BMKG, cuaca ke depan akan tidak baik bagi petani garam maka harus diantisipasi oleh petani," tutup Moeldoko.
(maf)
tulis komentar anda