Yahya Staquf Maju Ketum PBNU, Klaim Direstui Said Aqil
Selasa, 12 Oktober 2021 - 09:04 WIB
JAKARTA - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) Yahya Cholil Staquf mengakui dirinya maju menjadi calon ketua umum PBNU. "Alaikumussalaam, benar," jelas Yahya saat dikonfirmasi, Selasa, (12/10/2021).
Ia mengaku telah meminta restu Ketum PBNU Said Aqil Siradj untuk maju sebagai calon ketum dan Said Aqil merestui keinginan Yahya di arena Muktamar NU Ke-34 di Lampung, Desember 2021.
"Ya. Saya menemui beliau di kediaman (Ciganjur), minta restu beliau untuk maju calon ketua umum. Beliau merestui," ucapnya.
Yahya Staquf pun langsung berkampannye soal apa saja program yang akan dilaksanakan bila terpilih menjadi ketum PBNU. Dia menawarkan sejumlah konsolidasi pelaksanaan program-program organisasi, yaitu merumuskan agenda-agenda nasional di berbagai bidang, baik secara mandiri maupun kerja sama dengan berbagai pihak, pemerintah maupun swasta.
Yahya menjabarkan agenda-agenda tersebut ke dalam gugus-gugus proyek yang pelaksanaannya dibagikan di antara cabang-cabang NU seluruh Indonesia. "Ada 500 lebih cabang untuk difungsikan sebagai outlet-outlet program," jelasnya.
Untuk tugas di PBNU (pengurus tingkat pusat), ia akan mengendalikan pelaksanaan proyek-proyek yang dikerjakan cabang-cabang, memobilisasikan dan membagi kembali sumberdaya-sumberdaya, memberikan advokasi dan pendampingan, dan seterusnya.
Sementara tugas PWNU (pengurus tingkat provinsi) yakni melaksanakan koordinasi kewilayahan diantara cabang-cabang dalam lingkup wilayah masing-masing.
Ia mengaku telah meminta restu Ketum PBNU Said Aqil Siradj untuk maju sebagai calon ketum dan Said Aqil merestui keinginan Yahya di arena Muktamar NU Ke-34 di Lampung, Desember 2021.
"Ya. Saya menemui beliau di kediaman (Ciganjur), minta restu beliau untuk maju calon ketua umum. Beliau merestui," ucapnya.
Yahya Staquf pun langsung berkampannye soal apa saja program yang akan dilaksanakan bila terpilih menjadi ketum PBNU. Dia menawarkan sejumlah konsolidasi pelaksanaan program-program organisasi, yaitu merumuskan agenda-agenda nasional di berbagai bidang, baik secara mandiri maupun kerja sama dengan berbagai pihak, pemerintah maupun swasta.
Yahya menjabarkan agenda-agenda tersebut ke dalam gugus-gugus proyek yang pelaksanaannya dibagikan di antara cabang-cabang NU seluruh Indonesia. "Ada 500 lebih cabang untuk difungsikan sebagai outlet-outlet program," jelasnya.
Untuk tugas di PBNU (pengurus tingkat pusat), ia akan mengendalikan pelaksanaan proyek-proyek yang dikerjakan cabang-cabang, memobilisasikan dan membagi kembali sumberdaya-sumberdaya, memberikan advokasi dan pendampingan, dan seterusnya.
Sementara tugas PWNU (pengurus tingkat provinsi) yakni melaksanakan koordinasi kewilayahan diantara cabang-cabang dalam lingkup wilayah masing-masing.
(muh)
tulis komentar anda