Peralihan Musim, BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem 10 Hari ke Depan
Jum'at, 08 Oktober 2021 - 09:39 WIB
ii. Kategori menengah: Provinsi Papua (Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Paniai, Jayapura, Jayawijaya, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Mimika, Nabire, Paniai, Yalimo)
Sementara itu BMKG juga menganalisis curah hujan pada dasarian II September 2021 berada pada kriteria rendah hingga menengah (0-150 mm/dasarian). Monitoring hari tanpa hujan berturut-turut (HTH) hingga pemutakhiran data 30 September 2021 menunjukkan HTH ekstrem panjang teramati terjadi di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dengan HTH terpanjang selama 179 hari terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis
Selain prakiraan hujan ekstrem, BMKG juga memonitor terjadinya HTH di atas dan prediksi peluang hujan kategori rendah (<20 mm/10 hari), terdapat indikasi adanya potensi kekeringan meteorologis pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Bali, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dengan status siaga dan awas sebagai berikut:
1. Kategori Awas: Bali (Buleleng), Nusa Tenggara Barat (Bima), Nusa Tenggara Timur (Belu, Flores Timur, Kupang, Nagekeo, Sumba Barat, Sumba Timur).
2. Kategori Siaga: Nusa Tenggara Barat (Dompu, Lombok Timur), Nusa Tenggara Timur (Ende, Ngada, Sikka, Timortengah Selatan).
3. Kategori Waspada: Maluku (Maluku Barat Daya), Nusa Tenggara Timur (Alor, Timortengah Timur).
Untuk itu, memasuki masa peralihan/transisi/pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat diimbau dapat lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin puting beliung dengan melakukan pemeriksaan sarana-prasarana, dan lingkungan di sekitarnya. Baca juga: Mahfud MD Beri Peringatan Tegas ke Obligor BLBI Segera Bayar Utang ke Negara
Periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk/danau yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang.
Sementara itu BMKG juga menganalisis curah hujan pada dasarian II September 2021 berada pada kriteria rendah hingga menengah (0-150 mm/dasarian). Monitoring hari tanpa hujan berturut-turut (HTH) hingga pemutakhiran data 30 September 2021 menunjukkan HTH ekstrem panjang teramati terjadi di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dengan HTH terpanjang selama 179 hari terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis
Selain prakiraan hujan ekstrem, BMKG juga memonitor terjadinya HTH di atas dan prediksi peluang hujan kategori rendah (<20 mm/10 hari), terdapat indikasi adanya potensi kekeringan meteorologis pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Bali, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dengan status siaga dan awas sebagai berikut:
1. Kategori Awas: Bali (Buleleng), Nusa Tenggara Barat (Bima), Nusa Tenggara Timur (Belu, Flores Timur, Kupang, Nagekeo, Sumba Barat, Sumba Timur).
2. Kategori Siaga: Nusa Tenggara Barat (Dompu, Lombok Timur), Nusa Tenggara Timur (Ende, Ngada, Sikka, Timortengah Selatan).
3. Kategori Waspada: Maluku (Maluku Barat Daya), Nusa Tenggara Timur (Alor, Timortengah Timur).
Untuk itu, memasuki masa peralihan/transisi/pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat diimbau dapat lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin puting beliung dengan melakukan pemeriksaan sarana-prasarana, dan lingkungan di sekitarnya. Baca juga: Mahfud MD Beri Peringatan Tegas ke Obligor BLBI Segera Bayar Utang ke Negara
Periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk/danau yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang.
(kri)
tulis komentar anda