Demokrat AHY Ultimatum Moeldoko, Minta Maaf atau Kehilangan Nama Baik
Senin, 04 Oktober 2021 - 09:47 WIB
JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra mengultimatum Moeldoko yang sudah menjabat Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) kabinet Joko Widodo (Jokowi) sejak 2018. Herzaky memberikan dua pilihan kepada Moeldoko yakni minta maaf atau siap-siap kehilangan nama baik dan harga diri.
Hal tersebut diungkapkan Herzaky saat menggelar Keterangan Pers Partai Demokrat dengan tema 'Demokrat Berkoalisi Dengan Rakyat vs Moeldoko Berkoalisi Dengan Yusril' di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng Jakarta Pusat, Minggu (3/10/2021).
"Saat ini, semua kembali ke KSP Moeldoko. Beliau punya dua pilihan. Pertama, menghentikan semua ambisinya untuk mengambilalih Partai Demokrat. Mengakui kesalahannya. Meminta maaf kepada seluruh kader Partai Demokrat. Kami yakin, masih ada ruang perbaikan bagi siapapun manusia di muka bumi ini yang telah berbuat khilaf atau salah," ujar Herzaky Mahendra.
Herzaky menyebutkan apabila Moeldoko cs bersikeras menempuh jalur hukum dan konstitusi demi ambisi meraih kekuasaan di Partai Demokrat maka bukan hanya materi harta saja yang hilang tapi harkat dan martabat diri beserta keluarga juga akan turun.
"Pilihan kedua, KSP Moeldoko melanjutkan ambisinya dan siap-siap kehilangan, bukan saja uangnya tetapi juga nama baik dan kehormatannya. Bukan saja kehormatan pribadi tetapi juga kehormatan keluarganya. Kami yakin, insya Allah, bersama Tuhan dan dukungan rakyat Indonesia, kami dapat memenangkan proses hukum ini," jelas Herzaky.
Sebagaimana diketahui, Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY saat ini sedang berperkara dengan Partai Demokrat KLB Deli Serdang pimpinan Moeldoko. Proses persidangan masih berlangsung.
Hal tersebut diungkapkan Herzaky saat menggelar Keterangan Pers Partai Demokrat dengan tema 'Demokrat Berkoalisi Dengan Rakyat vs Moeldoko Berkoalisi Dengan Yusril' di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng Jakarta Pusat, Minggu (3/10/2021).
"Saat ini, semua kembali ke KSP Moeldoko. Beliau punya dua pilihan. Pertama, menghentikan semua ambisinya untuk mengambilalih Partai Demokrat. Mengakui kesalahannya. Meminta maaf kepada seluruh kader Partai Demokrat. Kami yakin, masih ada ruang perbaikan bagi siapapun manusia di muka bumi ini yang telah berbuat khilaf atau salah," ujar Herzaky Mahendra.
Herzaky menyebutkan apabila Moeldoko cs bersikeras menempuh jalur hukum dan konstitusi demi ambisi meraih kekuasaan di Partai Demokrat maka bukan hanya materi harta saja yang hilang tapi harkat dan martabat diri beserta keluarga juga akan turun.
"Pilihan kedua, KSP Moeldoko melanjutkan ambisinya dan siap-siap kehilangan, bukan saja uangnya tetapi juga nama baik dan kehormatannya. Bukan saja kehormatan pribadi tetapi juga kehormatan keluarganya. Kami yakin, insya Allah, bersama Tuhan dan dukungan rakyat Indonesia, kami dapat memenangkan proses hukum ini," jelas Herzaky.
Sebagaimana diketahui, Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY saat ini sedang berperkara dengan Partai Demokrat KLB Deli Serdang pimpinan Moeldoko. Proses persidangan masih berlangsung.
(kri)
tulis komentar anda