Kakak Kandung Menag dan KH Said Aqil Masuk Bursa Ketum PBNU di Muktamar ke-34 NU
Jum'at, 01 Oktober 2021 - 17:20 WIB
JAKARTA - Muktamar NU ke-34 yang digelar di Lampung akan memilih ketua tanfidziyah atau ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pemilihan akan dilakukan dengan cara voting.
Ketua PWNU DKI Jakarta Kiai Samsul Ma'arif mengatakan, berdasarkan hasil keputusan Konferensi Besar NU, Muktamar NU akan digelar di Lampung pada 23-25 Desember 2021.
Ada beberapa nama-nama yang masuk dalam bursa Ketua Umum PBNU. Namun saat ini mengerucut menjadi dua nama saja. "Jadi nama-nama yang diusulkan oleh para pengurus, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, beliau incumbent tapi pengurus yang mengusulkan bukan beliau sendiri. Ada juga Khatib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf kakak dari Menteri Agama RI," ujar Kiai Samsul saat dihubungi SINDOnews, Jumat (1/10/2021).
Dia menambahkan, dalam PBNU seorang tokoh tidak ada aturan baku yang mengatur berapa kali seorang kader dapat menjadi pimpinan. "Tidak ada ya aturan bakunya. Jadi ya tergantung dari pengurus saja kalau masih menghendaki tokoh tersebut menjadi pimpinan ya silakan saja," tambahnya.
Pada Muktamar mendatang, juga mengagendakan pemilihan Ketua Umum PBNU dan juga Rois Aam. "Kalau untuk Rois Aam, para pengurus mengajukan KH Miftachul Achyar dan juga Habib Luthfi bin Yahya," tutupnya.
Ketua PWNU DKI Jakarta Kiai Samsul Ma'arif mengatakan, berdasarkan hasil keputusan Konferensi Besar NU, Muktamar NU akan digelar di Lampung pada 23-25 Desember 2021.
Ada beberapa nama-nama yang masuk dalam bursa Ketua Umum PBNU. Namun saat ini mengerucut menjadi dua nama saja. "Jadi nama-nama yang diusulkan oleh para pengurus, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, beliau incumbent tapi pengurus yang mengusulkan bukan beliau sendiri. Ada juga Khatib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf kakak dari Menteri Agama RI," ujar Kiai Samsul saat dihubungi SINDOnews, Jumat (1/10/2021).
Dia menambahkan, dalam PBNU seorang tokoh tidak ada aturan baku yang mengatur berapa kali seorang kader dapat menjadi pimpinan. "Tidak ada ya aturan bakunya. Jadi ya tergantung dari pengurus saja kalau masih menghendaki tokoh tersebut menjadi pimpinan ya silakan saja," tambahnya.
Pada Muktamar mendatang, juga mengagendakan pemilihan Ketua Umum PBNU dan juga Rois Aam. "Kalau untuk Rois Aam, para pengurus mengajukan KH Miftachul Achyar dan juga Habib Luthfi bin Yahya," tutupnya.
(cip)
tulis komentar anda