Bersama Perangi Corona, 10 Rumah Aman Ciptakan Kemandirian Warga
Selasa, 21 April 2020 - 20:02 WIB
Dilakukan secara bergotong royong, produk Madumongso dan Sambal Pecel milik warga RT.008/RW.04 Balekambang sudah siap didistribusikan. Jumlahnya besar. Untuk Madumongso ada 50 pax, adapun Sambal Pecelnya sekitar 100 kemasan dengan berat seperempat kilogram. Produk ini bisa dinikmati 33 kepala keluarga (KK) warga RT.008/RW.04 Balekambang yang kurang beruntun secara ekonomi.
"Produk Madumongso dan Sambal Pecel hasil sumbangan uang warga. Mereka memang menyumbang uang dan sembako. Untuk sembako langsung didistribusikan, adapun uang dikumpulkan lebih dahulu sesuai kesepakatan. Setiap hari ada updatenya. Kami berharap Madumongso dan Sambal Pecel ini bisa menginspirasi warga. Dikembangkan lebih lanjut ke depannya menjadi usaha produktif," tegas Zainal.
Sebagai gambaran, Madumongso adalah kudapan manis. Bahan bakunya Ketan Hitam hasil fermentasi. Menurut historynya, Madumongso sudah ada sejak era Mataram Kuno. Pada masanya, Madumongso menjadi kuliner istimewa yang dinikmati para raja. Untuk membuatnya relatif mudah. Bahan bakunya ada Ketam Hitam yang sudah disosoh. Ada juga air, kelapa, daun pandan, gula merah, dan gula pasir.
Adapun Sambel Pecel memiliki beragam varian. Bahan bakunya pun simpel, seperti kacang tanah yang goreng, gula, garam, dan air asam jawa. Ada juga bawang putih, cabai, kencur, juga daun jeruk. Untuk menikmatinya, Sambal Pecel biasanya diguyurkan dalam aneka sayuran. Komposisinya, Tauge, Kacang Panjang, Mentimun, Kemangi, Bayam, Kuncup Bunga Turi, Kubis, Kangkung, Labu Siam, dan Kenikir.
"Kami berharap warga terus mengonsumsi makanan sehat. Kuliner olahan tersebut tentu bebas bahan pengawet. Beragam jenis sayuran itu bagus untuk tubuh dan menyehatkan. Saat ini Madumongso juga Sambal Pecel cukup untuk 2 pekan ke depan. Bisa untuk persediaan makanan di Bulan Ramadhan," ujar Zainal lagi.
Selain Madumongso dan Sambal Pecel, warga RT.008/RW.04 Balekambang juga siap mengembangkan produk kuliner olahan lainnya. Sebut saja Tahu Bakso, Singkong Gurih, Serundeng, Teri Balado, Sambal Terasi, Sambal Bawang Kemasan, dan lainnya. Zainal pun menambahkan, warga akan mengembangkan beragam produk tersebut berbasis UKM.
"Didorong program 10 Rumah Aman, pandemi Covid-19 telah memunculkan banyak ide kreatif. Selain ‘program’ Madumongso dan Sambal Pecel yang sudah digulirkan, saat ini ada banyak produk kuliner yang siap dicoba. Jumlahnya sementara ada sekitar 6 produk dan itu pasti akan bertambah. Yang jelas, pelatihan cara membuatnya nanti akan diberikan," lanjut Zainal.
"Produk Madumongso dan Sambal Pecel hasil sumbangan uang warga. Mereka memang menyumbang uang dan sembako. Untuk sembako langsung didistribusikan, adapun uang dikumpulkan lebih dahulu sesuai kesepakatan. Setiap hari ada updatenya. Kami berharap Madumongso dan Sambal Pecel ini bisa menginspirasi warga. Dikembangkan lebih lanjut ke depannya menjadi usaha produktif," tegas Zainal.
Sebagai gambaran, Madumongso adalah kudapan manis. Bahan bakunya Ketan Hitam hasil fermentasi. Menurut historynya, Madumongso sudah ada sejak era Mataram Kuno. Pada masanya, Madumongso menjadi kuliner istimewa yang dinikmati para raja. Untuk membuatnya relatif mudah. Bahan bakunya ada Ketam Hitam yang sudah disosoh. Ada juga air, kelapa, daun pandan, gula merah, dan gula pasir.
Adapun Sambel Pecel memiliki beragam varian. Bahan bakunya pun simpel, seperti kacang tanah yang goreng, gula, garam, dan air asam jawa. Ada juga bawang putih, cabai, kencur, juga daun jeruk. Untuk menikmatinya, Sambal Pecel biasanya diguyurkan dalam aneka sayuran. Komposisinya, Tauge, Kacang Panjang, Mentimun, Kemangi, Bayam, Kuncup Bunga Turi, Kubis, Kangkung, Labu Siam, dan Kenikir.
"Kami berharap warga terus mengonsumsi makanan sehat. Kuliner olahan tersebut tentu bebas bahan pengawet. Beragam jenis sayuran itu bagus untuk tubuh dan menyehatkan. Saat ini Madumongso juga Sambal Pecel cukup untuk 2 pekan ke depan. Bisa untuk persediaan makanan di Bulan Ramadhan," ujar Zainal lagi.
Selain Madumongso dan Sambal Pecel, warga RT.008/RW.04 Balekambang juga siap mengembangkan produk kuliner olahan lainnya. Sebut saja Tahu Bakso, Singkong Gurih, Serundeng, Teri Balado, Sambal Terasi, Sambal Bawang Kemasan, dan lainnya. Zainal pun menambahkan, warga akan mengembangkan beragam produk tersebut berbasis UKM.
"Didorong program 10 Rumah Aman, pandemi Covid-19 telah memunculkan banyak ide kreatif. Selain ‘program’ Madumongso dan Sambal Pecel yang sudah digulirkan, saat ini ada banyak produk kuliner yang siap dicoba. Jumlahnya sementara ada sekitar 6 produk dan itu pasti akan bertambah. Yang jelas, pelatihan cara membuatnya nanti akan diberikan," lanjut Zainal.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda