Populasi Varian Delta di Indonesia Turun Sejak 9 Juli
Selasa, 28 September 2021 - 17:12 WIB
JAKARTA - Populasi virus Covid-19 varian Delta di Indonesia dilaporkan telah menurun sejak 9 Juli 2021. Adapun varian Delta pertama kali muncul di India.
“Jadi kalau kita akses ke GISAID, itu data untuk whole genome sequencing untuk seluruh dunia memang populasi Delta di Indonesia sudah turun sejak 9 Juli sebenarnya, itu sudah mulai turun secara sistematis. Dan kasus di populasi juga turun secara sistematis,” kata Ahli epidemiologi dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane secara virtual, Selasa (28/9/2021).
Varian Delta ini menjadi salah satu penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Masdalina mengatakan dua kali lonjakan kasus Covid-19 selalu ada yang melatarbelakangi.
“Waktu yang pertama lonjakan itu ada program tracing yang dilakukan secara masif di cukup banyak kabupaten kota sekitar 60 yang menyumbangkan 70 persen kasus di Indonesia. Jadi kasus itu memang dicari untuk bisa di-containment,” ungkapnya.
Dia mengakui kasus Covid-19 di tanah air berhasil turun cukup drastis. “Setelah 8 bulan penanggulangan tanpa arah, jadi penanggulangan wabah itu sederhana sebenarnya. Yang disebut berhasil itu kalau kita sudah melalui satu puncak kemudian puncak itu turun. Dan itu bisa menjaga 10 sampai 15 minggu penurunan kasus,” katanya.
Sedangkan lonjakan kasus Covid-19 yang kedua, kata dia, karena ada serangan varian Delta. “Atau Delta attack yang terjadi di banyak negara. Dan itu juga terjadi di Indonesia. Tetapi kita mampu menurunkan dengan cukup baik seiring dengan penurunan jumlah Delta,” papar Masdalina.
“Jadi kalau kita akses ke GISAID, itu data untuk whole genome sequencing untuk seluruh dunia memang populasi Delta di Indonesia sudah turun sejak 9 Juli sebenarnya, itu sudah mulai turun secara sistematis. Dan kasus di populasi juga turun secara sistematis,” kata Ahli epidemiologi dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane secara virtual, Selasa (28/9/2021).
Varian Delta ini menjadi salah satu penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Masdalina mengatakan dua kali lonjakan kasus Covid-19 selalu ada yang melatarbelakangi.
“Waktu yang pertama lonjakan itu ada program tracing yang dilakukan secara masif di cukup banyak kabupaten kota sekitar 60 yang menyumbangkan 70 persen kasus di Indonesia. Jadi kasus itu memang dicari untuk bisa di-containment,” ungkapnya.
Dia mengakui kasus Covid-19 di tanah air berhasil turun cukup drastis. “Setelah 8 bulan penanggulangan tanpa arah, jadi penanggulangan wabah itu sederhana sebenarnya. Yang disebut berhasil itu kalau kita sudah melalui satu puncak kemudian puncak itu turun. Dan itu bisa menjaga 10 sampai 15 minggu penurunan kasus,” katanya.
Sedangkan lonjakan kasus Covid-19 yang kedua, kata dia, karena ada serangan varian Delta. “Atau Delta attack yang terjadi di banyak negara. Dan itu juga terjadi di Indonesia. Tetapi kita mampu menurunkan dengan cukup baik seiring dengan penurunan jumlah Delta,” papar Masdalina.
(rca)
tulis komentar anda