New Normal di Daerah Disesuaikan Hasil Kajian Epidemiologi Covid-19
Senin, 01 Juni 2020 - 21:25 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto mengatakan tatanan kehidupan baru atau new normal dalam kondisi pandemi Covid-19 di daerah akan disesuaikan dari hasil kajian epidemiologi Gugus Tugas Pusat.
“Pertama tentunya kami akan memberikan masukan melalui Gugus Tugas akan memberikan masukan kepada pemerintah daerah. Setelah kita melakukan kajian tentang aspek epidemiologi penyakit ini (Covid-19) di wilayah itu,” kata Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin, (1/6/2020). (Baca juga: Update Corona 1 Juni 2020: 26.940 Orang Positif, 7.637 Sembuh, dan 1.641 Meninggal Dunia)
Kemudian, kata Yuri melalui Gugus Tugas juga akan menyampaikan data-data tentang sistem kesehatan yang ada di daerah yang bisa menerapkan new normal. Termasuk juga sistem survailance kesehatan. “Atas dasar inilah maka kita akan bisa melihat bahwa memang ada beberapa Kabupaten/Kota di Tanah Air kita yang tidak terdampak Covid-19. Dengan cara inilah yang kemudian semestinya sudah bisa melaksanakan tata kehidupan yang baru,” ungkap Yuri. (Baca juga: Update, 973 WNI di Luar Negeri Terkonfirmasi Covid-19)
New normal juga akan menjadi keputusan dari pemerintah daerah untuk menetapkannya. “Tentu ini harus menjadi keputusan pemerintah daerah. Sudah menjadi keputusan yang diambil bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan, seluruh pihak yang terkait dan seluruh tokoh yang ada di kabupaten/kota tersebut,” katanya.
Yuri menjelaskan tahapan selanjutnya dalam mengatasi pandemi Covid-19 adalah harus menciptakan kondisi. “Harus ada upaya prakondisi yang kita berikan, yang kita sampaikan kepada masyarakat. Agar memahami betul apa yang harus dilakukan. Bahkan bukan hanya sosialisasi tetapi juga edukasi pada semua aspek kehidupan,” jelasnya.
Kemudian, daerah juga harus melakukan simulasi di berbagai tempat di berbagai fasilitas umum dengan tatanan hidup yang baru. “Bagaimana mengimplementasikan tatanan hidup yang baru di pasar misalnya, di sekolah misalnya. ”Di sekolah pun ada stratanya, bagaimana di perguruan tinggi, SMA, SMP dan di SD. Ini harus betul-betul dipahami oleh masyarakat agar mereka meyakini bahwa mereka mampu dilaksanakan dengan baik,” kata Yuri.
Tentunya sepanjang perjalanan ini, tegas Yuri melalui Gugus Tugas akan dilakukan pemantauan terkait dengan perkembangan epidemiologinya, sistem kesehatannya, sistem survailance kesehatan. “Kita berharap dengan cara seperti ini maka terlihat betul bahwa peran yang menentukan adalah masyarakat,” tegasnya.
Yuri pun mengatakan peran yang paling menentukan dalam menerapkan new normal ini adalah bagaimana masyarakat menyikapinya dengan cara yang benar. “Inilah yang kemudian kita harapkan bahwa tatanan yang baru dalam kehidupan kita bisa menjadi cara bagi kita untuk menjaga aman dari Covid-19,” katanya.
“Pertama tentunya kami akan memberikan masukan melalui Gugus Tugas akan memberikan masukan kepada pemerintah daerah. Setelah kita melakukan kajian tentang aspek epidemiologi penyakit ini (Covid-19) di wilayah itu,” kata Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin, (1/6/2020). (Baca juga: Update Corona 1 Juni 2020: 26.940 Orang Positif, 7.637 Sembuh, dan 1.641 Meninggal Dunia)
Kemudian, kata Yuri melalui Gugus Tugas juga akan menyampaikan data-data tentang sistem kesehatan yang ada di daerah yang bisa menerapkan new normal. Termasuk juga sistem survailance kesehatan. “Atas dasar inilah maka kita akan bisa melihat bahwa memang ada beberapa Kabupaten/Kota di Tanah Air kita yang tidak terdampak Covid-19. Dengan cara inilah yang kemudian semestinya sudah bisa melaksanakan tata kehidupan yang baru,” ungkap Yuri. (Baca juga: Update, 973 WNI di Luar Negeri Terkonfirmasi Covid-19)
New normal juga akan menjadi keputusan dari pemerintah daerah untuk menetapkannya. “Tentu ini harus menjadi keputusan pemerintah daerah. Sudah menjadi keputusan yang diambil bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan, seluruh pihak yang terkait dan seluruh tokoh yang ada di kabupaten/kota tersebut,” katanya.
Yuri menjelaskan tahapan selanjutnya dalam mengatasi pandemi Covid-19 adalah harus menciptakan kondisi. “Harus ada upaya prakondisi yang kita berikan, yang kita sampaikan kepada masyarakat. Agar memahami betul apa yang harus dilakukan. Bahkan bukan hanya sosialisasi tetapi juga edukasi pada semua aspek kehidupan,” jelasnya.
Kemudian, daerah juga harus melakukan simulasi di berbagai tempat di berbagai fasilitas umum dengan tatanan hidup yang baru. “Bagaimana mengimplementasikan tatanan hidup yang baru di pasar misalnya, di sekolah misalnya. ”Di sekolah pun ada stratanya, bagaimana di perguruan tinggi, SMA, SMP dan di SD. Ini harus betul-betul dipahami oleh masyarakat agar mereka meyakini bahwa mereka mampu dilaksanakan dengan baik,” kata Yuri.
Tentunya sepanjang perjalanan ini, tegas Yuri melalui Gugus Tugas akan dilakukan pemantauan terkait dengan perkembangan epidemiologinya, sistem kesehatannya, sistem survailance kesehatan. “Kita berharap dengan cara seperti ini maka terlihat betul bahwa peran yang menentukan adalah masyarakat,” tegasnya.
Yuri pun mengatakan peran yang paling menentukan dalam menerapkan new normal ini adalah bagaimana masyarakat menyikapinya dengan cara yang benar. “Inilah yang kemudian kita harapkan bahwa tatanan yang baru dalam kehidupan kita bisa menjadi cara bagi kita untuk menjaga aman dari Covid-19,” katanya.
(cip)
tulis komentar anda