Dengarkan Keluh Kesah Peternak, Presiden Jokowi Diminta Berdayakan BUMN
Kamis, 16 September 2021 - 16:55 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Jaringan Keadilan dan Kebijakan Publik, William Yani Wea mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengundang peternak ke Istana Negara untuk mendengarkan keluh kesah di sektor peternakan menuai pujian.
Adanya pertemuan perwakilan peternak dengan Jokowi merupakan angin segar bagi sektor peternakan di Indonesia. Apalagi, dalam pertemuan tersebut para peternak dengan lepas menyampaikan apa yang dialami para peternak selama ini. "Kami sangat mengapresiasi Presiden Jokowi yang bersedia mengundang dan mendengarkan keluh kesah para peternak. Bahkan langsung meminta menteri terkait untuk menindaklanjutinya," kata, Kamis (16/9/2021).
William berharap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi segera menindaklanjuti apa yang diperintahkan Presiden Jokowi seusai mendengarkan keluh kesah para peternak itu. Selain itu, William menyarankan agar pemerintah memberdayakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait peternakan untuk membuat pabrik pakan terbaik agar harga pakan ternak dapat terkendali. Kemudian, mengawasi kemungkinan adanya kartel yang mengatur harga pakan dan DOC menjadi sangat tinggi. "Buat lebijakan agar tidak ada monopolli usaha peternakan dan bentuk petugas pedampingan dari ahli peternakan kementerian," tegasnya. Baca juga: Kapolri Instruksikan Seluruh Polda Humanis Sikapi Aspirasi Warga saat Kunjungan Presiden
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menerima 15 perwakilan peternak di Istana Negara, Jakarta. Dalam pertemuan itu, ada tiga hal yang disampaikan perwakilan peternak kepada Jokowi yaitu persoalan budi daya atau bibit ayam petelur, pakan bagi ayam petelur berupa jagung yang cenderung naik harganya, dan harga dari telur yang saat ini sangat rendah.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi memberikan petunjuk antara lain, meminta Mentan dan Mendag melakukan langkah cepat pekan ini agar kebutuhan jagung, khususnya di tiga tempat yaitu Klaten, Blitar dan Lampung, bisa tertangani dengan harga yang sangat normatif dan jika perlu menggunakan subsidi-subsidi tertentu untuk tiga daerah sentra tersebut. Jokowi juga memerintahkan Mentan dan Mendag memastikan dinamika harga jagung stabil. Termasuk memerintahkan Mentan dan Mendag secara bersama membangun regulasi bersama.
Sejumlah perwakilan peternak yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Ketua Pinsar Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso, Ketua Koperasi Putera Blitar Sukarman, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Rofi Yasifun dan Suroto yakni peternak ayam petelur yang sempat diamankan petugas karena membentangkan spanduk atau poster saat kunjungan kerja Presiden di Blitar, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Adanya pertemuan perwakilan peternak dengan Jokowi merupakan angin segar bagi sektor peternakan di Indonesia. Apalagi, dalam pertemuan tersebut para peternak dengan lepas menyampaikan apa yang dialami para peternak selama ini. "Kami sangat mengapresiasi Presiden Jokowi yang bersedia mengundang dan mendengarkan keluh kesah para peternak. Bahkan langsung meminta menteri terkait untuk menindaklanjutinya," kata, Kamis (16/9/2021).
William berharap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi segera menindaklanjuti apa yang diperintahkan Presiden Jokowi seusai mendengarkan keluh kesah para peternak itu. Selain itu, William menyarankan agar pemerintah memberdayakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait peternakan untuk membuat pabrik pakan terbaik agar harga pakan ternak dapat terkendali. Kemudian, mengawasi kemungkinan adanya kartel yang mengatur harga pakan dan DOC menjadi sangat tinggi. "Buat lebijakan agar tidak ada monopolli usaha peternakan dan bentuk petugas pedampingan dari ahli peternakan kementerian," tegasnya. Baca juga: Kapolri Instruksikan Seluruh Polda Humanis Sikapi Aspirasi Warga saat Kunjungan Presiden
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menerima 15 perwakilan peternak di Istana Negara, Jakarta. Dalam pertemuan itu, ada tiga hal yang disampaikan perwakilan peternak kepada Jokowi yaitu persoalan budi daya atau bibit ayam petelur, pakan bagi ayam petelur berupa jagung yang cenderung naik harganya, dan harga dari telur yang saat ini sangat rendah.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi memberikan petunjuk antara lain, meminta Mentan dan Mendag melakukan langkah cepat pekan ini agar kebutuhan jagung, khususnya di tiga tempat yaitu Klaten, Blitar dan Lampung, bisa tertangani dengan harga yang sangat normatif dan jika perlu menggunakan subsidi-subsidi tertentu untuk tiga daerah sentra tersebut. Jokowi juga memerintahkan Mentan dan Mendag memastikan dinamika harga jagung stabil. Termasuk memerintahkan Mentan dan Mendag secara bersama membangun regulasi bersama.
Sejumlah perwakilan peternak yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Ketua Pinsar Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso, Ketua Koperasi Putera Blitar Sukarman, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Rofi Yasifun dan Suroto yakni peternak ayam petelur yang sempat diamankan petugas karena membentangkan spanduk atau poster saat kunjungan kerja Presiden di Blitar, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
(cip)
tulis komentar anda