Cerita Suroto Bertemu Jokowi di Istana: Saya Minta Maaf, Beliau Berterima Kasih
Rabu, 15 September 2021 - 17:23 WIB
JAKARTA - Peternak asal Blitar , Suroto akhirnya bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta. Seperti diketahui pada pekan lalu Suroto sempat diamankan petugas kepolisian karena sebuah poster bertuliskan "Pak Jokowi, Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar" kala Presiden Jokowi melintas di Jalan Moh Hatta Blitar saat kunjungan kerja di Provinsi Jawa Timur.
Dia mengaku baru dikabari kemarin untuk bertemu dengan Presiden Jokowi. “Kemarin pagi jam 8. Jadi mendadak, kita ndak tahu. Ah ini pasti bohong, ternyata ya betul-betul,” ujarnya, Rabu (15/9/2021).
Pada awal pertemuan, Suroto mengaku menyampaikan permintaan maaf kepada Jokowi. Namun dia menyebut Jokowi malah berterima kasih dengan poster yang dibuatnya karena menjadi tahu kondisi di bawah.
“Kalau ndak ada kamu yang membentangkan poster, saya ndak akan tahu kondisi di bawah karena laporan anak buahnya ndak nyampe ke atas,” ujar Suroto yang menirukan ucapan Jokowi.
“(Presiden) berterima kasih, berterima kasih sekali dengan apa yang saya lakukan itu,” lanjutnya.
Suroto mengaku bahwa sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan berbagai dinas untuk menuntaskan persoalan para peternak. Bahkan sempat melakukan hearing bersama Kementerian Pertanian.
“Tapi yang menemui cuma Dirjen PKH-nya. Jadi, ndak bisa memberikan solusi, sedangkan kita terjepit posisinya. Usaha itu ndak bisa jalan,” ungkapnya.
Dia menegaskan tidak ada tendensi politik apapun. Dia mengaku nekat membentangkan poster karena memang persoalan para peternak yang merugi harus dituntaskan.
“Kita produksi telur saja seumpama 100 persen itu masih rugi, masih rugi. sedangkan telur enggak bisa keluar, numpuk di kandang itu. Makanya saya punya inisiatif. Kalau saya ndak nekat membentangkan poster, ini pasti ndak akan ditanggapi. Dalam artian, saya percaya ini ndak nyampe ke Pak Jokowi,” paparnya.
“Saya percaya satu-satunya orang di Indonesia pada saat ini yang bisa menolong peternak ya hanya Pak Jokowi, itu aja. Tidak ada tendensi politik apa-apa ya ini, murni saya sebagai peternak mandiri,” pungkasnya.
Dia mengaku baru dikabari kemarin untuk bertemu dengan Presiden Jokowi. “Kemarin pagi jam 8. Jadi mendadak, kita ndak tahu. Ah ini pasti bohong, ternyata ya betul-betul,” ujarnya, Rabu (15/9/2021).
Baca Juga
Pada awal pertemuan, Suroto mengaku menyampaikan permintaan maaf kepada Jokowi. Namun dia menyebut Jokowi malah berterima kasih dengan poster yang dibuatnya karena menjadi tahu kondisi di bawah.
“Kalau ndak ada kamu yang membentangkan poster, saya ndak akan tahu kondisi di bawah karena laporan anak buahnya ndak nyampe ke atas,” ujar Suroto yang menirukan ucapan Jokowi.
“(Presiden) berterima kasih, berterima kasih sekali dengan apa yang saya lakukan itu,” lanjutnya.
Suroto mengaku bahwa sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan berbagai dinas untuk menuntaskan persoalan para peternak. Bahkan sempat melakukan hearing bersama Kementerian Pertanian.
“Tapi yang menemui cuma Dirjen PKH-nya. Jadi, ndak bisa memberikan solusi, sedangkan kita terjepit posisinya. Usaha itu ndak bisa jalan,” ungkapnya.
Dia menegaskan tidak ada tendensi politik apapun. Dia mengaku nekat membentangkan poster karena memang persoalan para peternak yang merugi harus dituntaskan.
“Kita produksi telur saja seumpama 100 persen itu masih rugi, masih rugi. sedangkan telur enggak bisa keluar, numpuk di kandang itu. Makanya saya punya inisiatif. Kalau saya ndak nekat membentangkan poster, ini pasti ndak akan ditanggapi. Dalam artian, saya percaya ini ndak nyampe ke Pak Jokowi,” paparnya.
Baca Juga
“Saya percaya satu-satunya orang di Indonesia pada saat ini yang bisa menolong peternak ya hanya Pak Jokowi, itu aja. Tidak ada tendensi politik apa-apa ya ini, murni saya sebagai peternak mandiri,” pungkasnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda