Lapas Tangerang Kebakaran, Fahri Hamzah Ungkap Soal Pembenahan
Kamis, 09 September 2021 - 15:55 WIB
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah , turut prihatin dan berduka atas insiden kebakaran yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, Banten, hingga menewaskan puluhan narapidana.
Baca Juga: Fahri Hamzah
Baca juga: Respons Kemenkumham Tanggapi Kebakaran Lapas Tangerang Diduga Kelalaian
Mantan Anggota Komisi III DPR ini melihat, Lapas memang tempat yang sebetulnya tidak manusiawi, ditambah lagi negara tidak tahu bagaimana cara membenahi Lapas, sementara kondisi Lapas terus mengalami penambahan warga binaannya.
"Lapas itu dianggap tempat yang tak perlu manusiawi. Negara karenanya tidak mau dan enggak tahu cara memperbaiki Lapas sementara penghuni tambah banyak," ujarnya.
Menurut Fahri, Lapas yang paling manusiawi di Indonesia adalah Lapas yang berada di Bandung, Jawa Barat, yakni Lapas Sukamiskin. Sebab, tempat itu sudah dibangun sejak zaman kolonial Belanda atau sudah berdiri sejak 103 tahun lalu.
"Lapas Sukamiskin, dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda sejak 1918 atau 103 tahun lalu. Bayangkan, penjajah bikin Lapas manusiawi abad lalu, sementara negara merdeka bikin Lapas kayak neraka kata menterinya (Menkumham) sendiri. Ini bom waktu!," tegas Fahri.
Dulu selama dirinya bertugas sebagai Wakil Ketua DPR RI, kata dia, dalam kunjungannya ia melihat tidak ada Lapas yang tidak kelebihan kapasitas. Bahkan, kondisi Lapas yang dihuni oleh puluhan napi sungguh mengerikan, layaknya ikan yang disimpan berdempetan.
"Dalam kunjungan saya ke seluruh lapas selama bertugas, tidak ada 1 Lapas yang tidak overcapacity, bahkan ada yang 4 kali. Mengerikan!," bebernya.
"Tapi percuma karena memang enggak akan dibela. Lapas tempat orang yang tak layak dibela," tandas politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
Baca Juga: Fahri Hamzah
Baca juga: Respons Kemenkumham Tanggapi Kebakaran Lapas Tangerang Diduga Kelalaian
Mantan Anggota Komisi III DPR ini melihat, Lapas memang tempat yang sebetulnya tidak manusiawi, ditambah lagi negara tidak tahu bagaimana cara membenahi Lapas, sementara kondisi Lapas terus mengalami penambahan warga binaannya.
"Lapas itu dianggap tempat yang tak perlu manusiawi. Negara karenanya tidak mau dan enggak tahu cara memperbaiki Lapas sementara penghuni tambah banyak," ujarnya.
Menurut Fahri, Lapas yang paling manusiawi di Indonesia adalah Lapas yang berada di Bandung, Jawa Barat, yakni Lapas Sukamiskin. Sebab, tempat itu sudah dibangun sejak zaman kolonial Belanda atau sudah berdiri sejak 103 tahun lalu.
"Lapas Sukamiskin, dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda sejak 1918 atau 103 tahun lalu. Bayangkan, penjajah bikin Lapas manusiawi abad lalu, sementara negara merdeka bikin Lapas kayak neraka kata menterinya (Menkumham) sendiri. Ini bom waktu!," tegas Fahri.
Dulu selama dirinya bertugas sebagai Wakil Ketua DPR RI, kata dia, dalam kunjungannya ia melihat tidak ada Lapas yang tidak kelebihan kapasitas. Bahkan, kondisi Lapas yang dihuni oleh puluhan napi sungguh mengerikan, layaknya ikan yang disimpan berdempetan.
"Dalam kunjungan saya ke seluruh lapas selama bertugas, tidak ada 1 Lapas yang tidak overcapacity, bahkan ada yang 4 kali. Mengerikan!," bebernya.
"Tapi percuma karena memang enggak akan dibela. Lapas tempat orang yang tak layak dibela," tandas politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
(maf)
tulis komentar anda