Penanganan Kanker Pada Anak Butuh Komitmen Kuat Pemangku Kepentingan
Rabu, 08 September 2021 - 23:03 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai pendataan atau registrasi anak penderita kanker harus menjadi perhatian para pemangku kepentingan. Dengan pendataan yang baik diharapkan penanganan kasus kanker pada anak lebih terarah, sehingga hak anak untuk mendapatkan kesehatan dan kehidupan layak dapat terwujud di masa mendatang.
"Mencerdaskan kehidupan bangsa yang tercantum dalam konstitusi kita adalah amanah dari para pendiri bangsa. Untuk membentuk bangsa yang cerdas tentu harus sehat agar generasi mendatang mendapatkan kehidupan yang layak," kata Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Mengurai Permasalahan Kanker Anak di Indonesia yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (8/9/2021).
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, penanganan kasus kanker pada anak adalah salah satu langkah untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 2045. Namun ia mengakui masih sering menemui kendala dalam penanganan kanker pada anak. Antara lain sulitnya melakukan pencegahan dan deteksi dini, diagnosis yang keliru dan tertunda, kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan, dan risiko kambuhnya kanker setelah pengobatan turut menjadi rintangan menuju kesembuhan.
Baca juga: Ari Lasso Idap Kanker Ganas dan Langka, Harus Jalani Kemoterapi
Salah satu narasumber dalam diskusi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Cut Putri Arianie mengungkapkan, saat ini satu dari lima anak Indonesia yang menderita kanker tidak dapat ditolong dan dua pertiga yang survive, menderita dalam jangka panjang.
Menurutnya, penanganan kanker pada anak tidak bisa dilakukan seperti pada orang dewasa, karena membutuhkan keahlian khusus. Diperlukan promosi kesehatan dalam bentuk penyampaian informasi dan edukasi terkait kanker anak, agar masyarakat dan orang tua bisa melakukan deteksi dini terhadap anak mereka.
Narasumber lainnya, Kepala Bagian Anak RS Kanker Dharmais, Haridini Intan mengungkapkan, WHO mencatat sekitar 400.000 anak dan remaja setiap tahun terdiagnosis kanker. Sedangkan di Indonesia, tercatat 11.000 anak setiap tahun terdiagnosis kanker.
Baca juga: Aplikasi Sinoma, Inovasi Mahasiswa UGM untuk Deteksi Dini Kanker Mulut
"Mencerdaskan kehidupan bangsa yang tercantum dalam konstitusi kita adalah amanah dari para pendiri bangsa. Untuk membentuk bangsa yang cerdas tentu harus sehat agar generasi mendatang mendapatkan kehidupan yang layak," kata Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Mengurai Permasalahan Kanker Anak di Indonesia yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (8/9/2021).
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, penanganan kasus kanker pada anak adalah salah satu langkah untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 2045. Namun ia mengakui masih sering menemui kendala dalam penanganan kanker pada anak. Antara lain sulitnya melakukan pencegahan dan deteksi dini, diagnosis yang keliru dan tertunda, kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan, dan risiko kambuhnya kanker setelah pengobatan turut menjadi rintangan menuju kesembuhan.
Baca juga: Ari Lasso Idap Kanker Ganas dan Langka, Harus Jalani Kemoterapi
Salah satu narasumber dalam diskusi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Cut Putri Arianie mengungkapkan, saat ini satu dari lima anak Indonesia yang menderita kanker tidak dapat ditolong dan dua pertiga yang survive, menderita dalam jangka panjang.
Menurutnya, penanganan kanker pada anak tidak bisa dilakukan seperti pada orang dewasa, karena membutuhkan keahlian khusus. Diperlukan promosi kesehatan dalam bentuk penyampaian informasi dan edukasi terkait kanker anak, agar masyarakat dan orang tua bisa melakukan deteksi dini terhadap anak mereka.
Narasumber lainnya, Kepala Bagian Anak RS Kanker Dharmais, Haridini Intan mengungkapkan, WHO mencatat sekitar 400.000 anak dan remaja setiap tahun terdiagnosis kanker. Sedangkan di Indonesia, tercatat 11.000 anak setiap tahun terdiagnosis kanker.
Baca juga: Aplikasi Sinoma, Inovasi Mahasiswa UGM untuk Deteksi Dini Kanker Mulut
tulis komentar anda