Satgas Sebut Mixing Vaksin Booster Dosis Ketiga Hanya Diperuntukkan bagi Nakes
Kamis, 26 Agustus 2021 - 20:35 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa praktik mixing vaksin atau menyuntikkan jenis vaksin yang berbeda juga terjadi di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan menyuntikkan vaksin jenis Sinovac dengan Moderna .
Wiku mengatakan bahwa mixing vaksin ini diperuntukkan untuk booster dosis ketiga bagi tenaga kesehatan.
“Khusus praktik mixing vaksin di Indonesia sejauh ini Kementerian Kesehatan hanya menetapkan peruntukannya untuk booster dosis ketiga bagi tenaga kesehatan,” ujarnya dalam konferensi persnya, Kamis (26/8/2021).
Dia mengatakan bahwa mixing vaksin ini dilakukan karena jenis vaksin Sinovac yang diterima oleh tenaga kesehatan pada dua dosis pertama juga dialokasikan untuk populasi khusus.
“Misalnya untuk anak ibu hamil maupun yang menyusui. Untuk itu diharapkan masyarakat dan pihak penyelenggara vaksinasi dapat mengikuti vaksinasi sesuai prosedur yang direkomendasikan demi melindungi diri sendiri maupun orang-orang terdekat kita,” jelasnya.
Wiku menambahkan bahwa terkait praktik menyuntikkan jenis vaksin yang berbeda harus dilakukan berdasarkan studi lanjutan. Namun ada beberapa kombinasi yang sudah lolos.
“Sejauh ini, beberapa kombinasi jenis vaksin yang sudah lolos uji populasi di antaranya pencampuran antara AstraZeneca dan Pfizer di Jerman, AstraZeneca dan Sputnik di Azerbaijan, Sinovac dan AstraZeneca di Thailand,” pungkasnya.
Wiku mengatakan bahwa mixing vaksin ini diperuntukkan untuk booster dosis ketiga bagi tenaga kesehatan.
“Khusus praktik mixing vaksin di Indonesia sejauh ini Kementerian Kesehatan hanya menetapkan peruntukannya untuk booster dosis ketiga bagi tenaga kesehatan,” ujarnya dalam konferensi persnya, Kamis (26/8/2021).
Dia mengatakan bahwa mixing vaksin ini dilakukan karena jenis vaksin Sinovac yang diterima oleh tenaga kesehatan pada dua dosis pertama juga dialokasikan untuk populasi khusus.
“Misalnya untuk anak ibu hamil maupun yang menyusui. Untuk itu diharapkan masyarakat dan pihak penyelenggara vaksinasi dapat mengikuti vaksinasi sesuai prosedur yang direkomendasikan demi melindungi diri sendiri maupun orang-orang terdekat kita,” jelasnya.
Wiku menambahkan bahwa terkait praktik menyuntikkan jenis vaksin yang berbeda harus dilakukan berdasarkan studi lanjutan. Namun ada beberapa kombinasi yang sudah lolos.
“Sejauh ini, beberapa kombinasi jenis vaksin yang sudah lolos uji populasi di antaranya pencampuran antara AstraZeneca dan Pfizer di Jerman, AstraZeneca dan Sputnik di Azerbaijan, Sinovac dan AstraZeneca di Thailand,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda