Kapolda Sumsel Dimutasi karena Akidi Tio, Pimpinan Komisi III: Sangat Mungkin
Kamis, 26 Agustus 2021 - 16:31 WIB
JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru saja melakukan mutasi 98 perwira , salah satunya adalah Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) , Irjen Eko Indra Heri dan digantikan oleh Irjen Pol Toni Harmanto. Banyak pihak yang mengaitkan mutasi ini berkaitan dengan persoalan sumbangan fiktif sebesar Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio.
Terkait dugaan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan bahwa mutasi jabatan adalah hal yang sangat wajar di institusi Kepolisian Indonesia, apalagi untuk jabatan sekelas Kapolda. Jadi, mutasi Kapolda Sumsel ini sangat fair dilakukan oleh Kapolri. Baca juga: Mantan Ajudan Jusuf Kalla Jabat Kapolda Sumbar yang Baru
“Mutasi itu sangat wajar di Polri, apalagi di posisi-posisi pimpinan seperti Kapolda. Sama saja dengan pimpinan perusahaan, setiap langkah yang mereka ambil, keputusan penting yang mereka ambil akan sangat berpengaruh pada posisi jabatan tersebut, jadi menurut saya mutasi yang diterima oleh Irjen Eko sangat fair,” kata Sahroni kepada wartawan, Kamis (26/8/2021).
Adanya dugaan mutasi ini berhubungan dengan sumbangan fiktif Akidi Tio, menurut politikus Partai Nasdem ini, itu sesuatu yang memungkinkan dan cukup beralasan. Karena, setiap pimpinan kepolisian diminta untuk mengambil kebijakan dan mengejar performa dengan baik.
“Apakah peristiwa sumbangan fiktif Rp2 triliun adalah penyebab mutasi ini? Sangat mungkin, dan menurut saya ini keputusan yang cukup beralasan. Karenanya setiap pimpinan harus sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan dan mengejar performa yang sebaik-baiknya,” ujarnya.
Terakhir, Sahroni juga menilai sosok pengganti Eko, yakni Irjen Toni adalah sosok yang tepat untuk mengisi jabatan sebagai Kapolda Sumsel yang baru, karena dia merupakan sosok yang dapat bekerja secara konkret, tegas dan humanis.
“Sekarang sudah ada Kapolda Sumsel yang baru yaitu Irjen Toni Harmanto, Menurut saya, sosok Irjen Toni sebagai Kapolda Sumsel yang baru ini sudah sangat tepat. Beliau orang yang bekerja konkret, tegas, namun sangat humanis, sangat sejalan dengan visi “Presisi” Kapolri yang mengutamakan restorative justice,” pungkas Sahroni.
Terkait dugaan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan bahwa mutasi jabatan adalah hal yang sangat wajar di institusi Kepolisian Indonesia, apalagi untuk jabatan sekelas Kapolda. Jadi, mutasi Kapolda Sumsel ini sangat fair dilakukan oleh Kapolri. Baca juga: Mantan Ajudan Jusuf Kalla Jabat Kapolda Sumbar yang Baru
“Mutasi itu sangat wajar di Polri, apalagi di posisi-posisi pimpinan seperti Kapolda. Sama saja dengan pimpinan perusahaan, setiap langkah yang mereka ambil, keputusan penting yang mereka ambil akan sangat berpengaruh pada posisi jabatan tersebut, jadi menurut saya mutasi yang diterima oleh Irjen Eko sangat fair,” kata Sahroni kepada wartawan, Kamis (26/8/2021).
Adanya dugaan mutasi ini berhubungan dengan sumbangan fiktif Akidi Tio, menurut politikus Partai Nasdem ini, itu sesuatu yang memungkinkan dan cukup beralasan. Karena, setiap pimpinan kepolisian diminta untuk mengambil kebijakan dan mengejar performa dengan baik.
“Apakah peristiwa sumbangan fiktif Rp2 triliun adalah penyebab mutasi ini? Sangat mungkin, dan menurut saya ini keputusan yang cukup beralasan. Karenanya setiap pimpinan harus sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan dan mengejar performa yang sebaik-baiknya,” ujarnya.
Terakhir, Sahroni juga menilai sosok pengganti Eko, yakni Irjen Toni adalah sosok yang tepat untuk mengisi jabatan sebagai Kapolda Sumsel yang baru, karena dia merupakan sosok yang dapat bekerja secara konkret, tegas dan humanis.
“Sekarang sudah ada Kapolda Sumsel yang baru yaitu Irjen Toni Harmanto, Menurut saya, sosok Irjen Toni sebagai Kapolda Sumsel yang baru ini sudah sangat tepat. Beliau orang yang bekerja konkret, tegas, namun sangat humanis, sangat sejalan dengan visi “Presisi” Kapolri yang mengutamakan restorative justice,” pungkas Sahroni.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda