Zulkifli Hasan Ajak Bangun Persatuan demi Cita-Cita Indonesia Emas 2045
Kamis, 19 Agustus 2021 - 15:48 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengajak seluruh anak bangsa untuk bersama-sama membangun persatuan dan kesatuan bangsa demi mencapai cita-cita Indonesia Emas pada 2045.
Zulkifli juga mengingatkan agar masyarakat Indonesia jangan terpecah belah oleh politik adu domba antar sesama anak bangsa seperti 'Cebong - Kampret' yang mudah ditemui di berbagai kolom komentar media sosial.
Hal tersebut disampaikan Zulkifli Hasan dalam webminar Pidato Kebangsaan Ketua Umum Partai Politik memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, Kamis (19/8/2021).
"Belakangan ini kita lihat perbedaan justru ditajamkan, pikiran politik diracuni logika elektoral yang cenderung menghalalkan segala cara termasuk mengedepankan politik identitas (SARA)," ujar Zulkifli Hasan.
Menurutnya, ada pihak-pihak yang menginginkan agar Indonesia selalu berkutat dengan masalah identitas bangsa yang majemuk. "Politik SARA, politik identitas. Perbedaan keimanan kembali dipersoalkan, sukuisme diperkuat, wacana Tionghoa-Pribumi dimunculkan kembali, mayoritas minoritas dibenturkan, 'Aku Pancasila' dikontraskan dengan 'Kamu Bukan Pancasila'. Cebong vs Kampret, Buzzer vs Kadrun. Sedih kita melihat kondisi saat ini," kata Zulkifli Hasan.
Melihat bangsa lain yang maju dengan berbagai teknologi dan inovasi, Zulkifli Hasan melihat kondisi Indonesia yang masih kerap didera isu adu domba sebagai langkah mundur kembali sebelum di era kemerdekaan.
"Padahal kita sudah 76 tahun merdeka, kenapa mesti mundur lagi? Apa yang terjadi di Tanah Air kita belakangan ini. Oleh karena itu saya mengajak seluruh pihak untuk meneguhkan kembali, yuk teguhkan kembali janji kebangsaan kita kembali," tandasnya.
Zulkifli juga mengingatkan agar masyarakat Indonesia jangan terpecah belah oleh politik adu domba antar sesama anak bangsa seperti 'Cebong - Kampret' yang mudah ditemui di berbagai kolom komentar media sosial.
Hal tersebut disampaikan Zulkifli Hasan dalam webminar Pidato Kebangsaan Ketua Umum Partai Politik memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, Kamis (19/8/2021).
"Belakangan ini kita lihat perbedaan justru ditajamkan, pikiran politik diracuni logika elektoral yang cenderung menghalalkan segala cara termasuk mengedepankan politik identitas (SARA)," ujar Zulkifli Hasan.
Baca Juga
Menurutnya, ada pihak-pihak yang menginginkan agar Indonesia selalu berkutat dengan masalah identitas bangsa yang majemuk. "Politik SARA, politik identitas. Perbedaan keimanan kembali dipersoalkan, sukuisme diperkuat, wacana Tionghoa-Pribumi dimunculkan kembali, mayoritas minoritas dibenturkan, 'Aku Pancasila' dikontraskan dengan 'Kamu Bukan Pancasila'. Cebong vs Kampret, Buzzer vs Kadrun. Sedih kita melihat kondisi saat ini," kata Zulkifli Hasan.
Melihat bangsa lain yang maju dengan berbagai teknologi dan inovasi, Zulkifli Hasan melihat kondisi Indonesia yang masih kerap didera isu adu domba sebagai langkah mundur kembali sebelum di era kemerdekaan.
"Padahal kita sudah 76 tahun merdeka, kenapa mesti mundur lagi? Apa yang terjadi di Tanah Air kita belakangan ini. Oleh karena itu saya mengajak seluruh pihak untuk meneguhkan kembali, yuk teguhkan kembali janji kebangsaan kita kembali," tandasnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda