Waketum MUI: Jangan Biarkan Pihak yang Utak Atik Pancasila Jadi Ekasila
Senin, 16 Agustus 2021 - 07:59 WIB
JAKARTA - Waketum MUI Anwar Abbas mengatakan adanya pihak-pihak tertentu yang berkeinginan untuk mengutak-utik pancasila menjadi trisila dan ekasila di Indonesia jelas tidak dapat diterima. Apalagi mereka yang berusaha untuk merubah konsep Ketuhanan yang maha esa menjadi ketuhanan yang berkebudayaan.
"Karena jika pancasila itu diperas menjadi trisila dan eka sila maka dia jelas bukan lagi pancasila dan sudah keluar dari kesepakatan yang dibuat oleh para pendiri bangsa pada tanggal 18 Agustus 1945. Hal itu sangat berbahaya dan telah mengkhianati kesepakatan bangsa yang ada sehingga tidak dapat kita tolerir karena akan berdampak buruk terhadap kehidupan bangsa kita kedepannya," jelas Anwar dalam keterangan tertulisnya, Senin,(16/07/2021).
Mengutip perkataan Bung Hatta, ia mengatakan sila Ketuhanan Yang Maha Esa itu tidak hanya sekedar menjadi dasar hormat menghormati agama masing-masing tetapi harus menjadi dasar yang memimpin ke jalan kebenaran, keadilan, kebaikan, kejujuran dan persaudaraan.
"Jadi dengan demikian konsekwensi logis dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama maka sila tersebut menurut Hatta seperti dijelaskannya dalam tulisannya yang berjudul " Ilmu dan Negara" harus menjadi sila yang memimpin bagaimana hendaknya hidup kita dalam masyarakat," papar ketua PP Muhammadiyah ini.
Menurutnya, BPIP tidak memahami pemikiran dan pemahaman Pancasila secara mendalam sehingga ia berharap badan tersebut dibubarkan agar tidak adanya kegaduhan di saat-saat Indonesia ingin memajukan negeri dan melepaskan negeri ini dari pandemi covid 19 serta krisis ekonomi.
"Orang lagi fokus mengatasi pandemi covid 19 dia bicara masalah hukum menghormati bendera dan menyanyikan lagu indonesia raya. Jadi benar-benar tidak nyambung dengan konteks masalah yang dihadapi oleh bangsa saat ini,"tegasnya.
Lalu ia menyebut kehadiran BPIP sebagai bencana dan malapetaka maka dibubarkannya BPIP jauh lebih baik dan lebih maslahat karena telah menyimpang jauh dari keinginan dan kehendak para the founding fathers Indonesia.
"juga dengan keinginan kita semua yang cinta dan mencintai negeri ini dan kita tentu saja tidak mau negara kita ini rusak dan berantakan gara-gara kehadiran mereka,"mintanya.
"Karena jika pancasila itu diperas menjadi trisila dan eka sila maka dia jelas bukan lagi pancasila dan sudah keluar dari kesepakatan yang dibuat oleh para pendiri bangsa pada tanggal 18 Agustus 1945. Hal itu sangat berbahaya dan telah mengkhianati kesepakatan bangsa yang ada sehingga tidak dapat kita tolerir karena akan berdampak buruk terhadap kehidupan bangsa kita kedepannya," jelas Anwar dalam keterangan tertulisnya, Senin,(16/07/2021).
Mengutip perkataan Bung Hatta, ia mengatakan sila Ketuhanan Yang Maha Esa itu tidak hanya sekedar menjadi dasar hormat menghormati agama masing-masing tetapi harus menjadi dasar yang memimpin ke jalan kebenaran, keadilan, kebaikan, kejujuran dan persaudaraan.
"Jadi dengan demikian konsekwensi logis dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama maka sila tersebut menurut Hatta seperti dijelaskannya dalam tulisannya yang berjudul " Ilmu dan Negara" harus menjadi sila yang memimpin bagaimana hendaknya hidup kita dalam masyarakat," papar ketua PP Muhammadiyah ini.
Menurutnya, BPIP tidak memahami pemikiran dan pemahaman Pancasila secara mendalam sehingga ia berharap badan tersebut dibubarkan agar tidak adanya kegaduhan di saat-saat Indonesia ingin memajukan negeri dan melepaskan negeri ini dari pandemi covid 19 serta krisis ekonomi.
"Orang lagi fokus mengatasi pandemi covid 19 dia bicara masalah hukum menghormati bendera dan menyanyikan lagu indonesia raya. Jadi benar-benar tidak nyambung dengan konteks masalah yang dihadapi oleh bangsa saat ini,"tegasnya.
Lalu ia menyebut kehadiran BPIP sebagai bencana dan malapetaka maka dibubarkannya BPIP jauh lebih baik dan lebih maslahat karena telah menyimpang jauh dari keinginan dan kehendak para the founding fathers Indonesia.
"juga dengan keinginan kita semua yang cinta dan mencintai negeri ini dan kita tentu saja tidak mau negara kita ini rusak dan berantakan gara-gara kehadiran mereka,"mintanya.
(muh)
tulis komentar anda