Vaksinasi Rendah, 22% Pasien Meninggal Covid-19 Penderita Kanker
Minggu, 08 Agustus 2021 - 15:18 WIB
TANGERANG - Vaksinasi bagi pasien komorbid penting untuk dilakukan secara luas. Sebab menurut penelitian yang ada menyebut, pasien komorbid kanker yang terpapar Covid19 bisa 6 kali lipat lebih berisiko terhadap kematian.
Sayangnya, hingga saat ini disebutkan tak ada data lengkap mengenai jumlah mereka yang memiliki riwayat komorbid. Padahal jumlah pasien Covid yang meninggal dunia didominasi para penderita komorbid.
Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi), Walta Gautama, menerangkan, berdasarkan pengecekan data di Rumah Sakit Dharmais, RS Hasan Sadikin Bandung, serta di Provinsi Bali menunjukkan pasien komorbid menjadi penyumbang tertinggi kematian akibat Covid.
"Kita coba cross datanya, ternyata angka kematian untuk pasien kanker (komorbid) terkena Covid itu 22 persen. Itu data sebelum varian delta," katanya di sela pemberian vaksin bagi pasien komorbid di The Springs Club Summarecon Serpong, Tangerang, Minggu (08/08/21).
Menurut Walta, sejak awal pihaknya sudah sering mengusulkan agar pasien komorbid lebih diprioritaskan untuk vaksinasi. Hanya saja terdapat dua hambatan, seperti adanya kekhawatiran pasien serta keraguan dari tenaga medis itu sendiri.
"Tapi kembali lagi ada dua hal, pasiennya takut lalu tenaga medis yang akan memvaksin juga ragu. Sehingga angka capaian vaksinasi pasien kanker tidak jalan," ungkapnya.
Ketakutan pasien komorbid untuk divaksin menurut dia lebih disebabkan kurangnya pemahaman. Oleh sebab itu, perlu sosialisasi secara massif agar mereka mau sukarela datang ke sentra-sentra pelayanan vaksin khusus bagi komorbid.
"Mungkin perlu digalakkan lagi supaya pasien-pasien kanker punya keberanian untuk vaksinasi," sambungnya.
Sayangnya, hingga saat ini disebutkan tak ada data lengkap mengenai jumlah mereka yang memiliki riwayat komorbid. Padahal jumlah pasien Covid yang meninggal dunia didominasi para penderita komorbid.
Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi), Walta Gautama, menerangkan, berdasarkan pengecekan data di Rumah Sakit Dharmais, RS Hasan Sadikin Bandung, serta di Provinsi Bali menunjukkan pasien komorbid menjadi penyumbang tertinggi kematian akibat Covid.
"Kita coba cross datanya, ternyata angka kematian untuk pasien kanker (komorbid) terkena Covid itu 22 persen. Itu data sebelum varian delta," katanya di sela pemberian vaksin bagi pasien komorbid di The Springs Club Summarecon Serpong, Tangerang, Minggu (08/08/21).
Menurut Walta, sejak awal pihaknya sudah sering mengusulkan agar pasien komorbid lebih diprioritaskan untuk vaksinasi. Hanya saja terdapat dua hambatan, seperti adanya kekhawatiran pasien serta keraguan dari tenaga medis itu sendiri.
"Tapi kembali lagi ada dua hal, pasiennya takut lalu tenaga medis yang akan memvaksin juga ragu. Sehingga angka capaian vaksinasi pasien kanker tidak jalan," ungkapnya.
Ketakutan pasien komorbid untuk divaksin menurut dia lebih disebabkan kurangnya pemahaman. Oleh sebab itu, perlu sosialisasi secara massif agar mereka mau sukarela datang ke sentra-sentra pelayanan vaksin khusus bagi komorbid.
"Mungkin perlu digalakkan lagi supaya pasien-pasien kanker punya keberanian untuk vaksinasi," sambungnya.
tulis komentar anda