Sekum Muhammadiyah: Vaksinasi Bagian dari Ikhtiar Ilmiah
Kamis, 05 Agustus 2021 - 15:00 WIB
JAKARTA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyebut vaksinasi merupakan bagian dari cara dan ikhtiar manusia untuk dapat memiliki ketahanan, imunitas agar bisa relatif terlindungi dari kemungkinan tertular Covid-19. Sehingga Vaksinasi bukan pengobatan melainkan perlindungan untuk manusia.
”Vaksinasi bagian dari ikhtiar di mana sebagai bagian dari umat beragama diwajibkan oleh Allah SWT untuk senantiasa berikhtiar dan kemudian keputusan akhir dari ikhtiar itu berada di tangan Allah dan diri masing-masing,” ujarnya dikutip pada laman resmi Muhammadiyah, Kamis (5/8/2020).
Sehingga vaksinasi dipandang sebagai bagian dari usaha yang sesuai kepercayaan ahlu sunnah dalam menghadapi masalah, yakni wajib mendahulukan ikhtiar sebelum bertawakal. "Nah, vaksinasi itu adalah bagian dari ikhtiar ilmiah, sedangkan tawakal itu adalah ikhtiar diniyah. Dua-duanya harus kita gabungkan dan itulah saya kira visi dan pandangan Muhammadiyah bagaimana kita terlibat dalam gerakan-gerakan kemanusiaan itu,” paparnya.
Abdul Mu’ti menambahkan tentu saja manusia berusaha, Tuhan yang menentukan semuanya. Setelah berusaha, berikhtiar, ada saatnya bertawakal yang merupakan ciri dari hamba Allah yang muttaqin, harus berusaha, harus berikhtiar tetapi tidak bergantung pada ikhtiar karena semuanya hanya bertawakal bergantung kepada Allah.
"Karena itu maka bagaimana pandangan kita mengenai penyakit, mengenai Alquran, mengenai Islam dan sikap kita di dalam menyelesaikan berbagai persoalan itulah yang kemudian menjadi distingsi, pembeda antara umat dan bangsa yang berkemajuan, umat dan bangsa yang berilmu pengetahuan tapi juga kemudian umat dan bangsa yang berkeadaban," imbuhnya.
”Vaksinasi bagian dari ikhtiar di mana sebagai bagian dari umat beragama diwajibkan oleh Allah SWT untuk senantiasa berikhtiar dan kemudian keputusan akhir dari ikhtiar itu berada di tangan Allah dan diri masing-masing,” ujarnya dikutip pada laman resmi Muhammadiyah, Kamis (5/8/2020).
Sehingga vaksinasi dipandang sebagai bagian dari usaha yang sesuai kepercayaan ahlu sunnah dalam menghadapi masalah, yakni wajib mendahulukan ikhtiar sebelum bertawakal. "Nah, vaksinasi itu adalah bagian dari ikhtiar ilmiah, sedangkan tawakal itu adalah ikhtiar diniyah. Dua-duanya harus kita gabungkan dan itulah saya kira visi dan pandangan Muhammadiyah bagaimana kita terlibat dalam gerakan-gerakan kemanusiaan itu,” paparnya.
Abdul Mu’ti menambahkan tentu saja manusia berusaha, Tuhan yang menentukan semuanya. Setelah berusaha, berikhtiar, ada saatnya bertawakal yang merupakan ciri dari hamba Allah yang muttaqin, harus berusaha, harus berikhtiar tetapi tidak bergantung pada ikhtiar karena semuanya hanya bertawakal bergantung kepada Allah.
"Karena itu maka bagaimana pandangan kita mengenai penyakit, mengenai Alquran, mengenai Islam dan sikap kita di dalam menyelesaikan berbagai persoalan itulah yang kemudian menjadi distingsi, pembeda antara umat dan bangsa yang berkemajuan, umat dan bangsa yang berilmu pengetahuan tapi juga kemudian umat dan bangsa yang berkeadaban," imbuhnya.
(cip)
tulis komentar anda