Anies-AHY Moncer di Survei, Arief Poyuono: Mereka Belum Tentu Menang Kalau Saya Nyapres
Kamis, 05 Agustus 2021 - 10:53 WIB
JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono sesumbar duet Anies Baswedan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Anies-AHY belum tentu menang jika dirinya maju pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) mendatang.
Hal tersebut dikatakan Arief menanggapi hasil survei lembaga Indostrategic baru-baru ini yang menyebut elektabilitas duet Anies-AHY berada di posisi teratas sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Adapun duet Anies-AHY disebut memperoleh 20,25 persen responden dalam survei yang dilakukan pada 23 Maret-1 Juni 2021 dengan total responden 2.400 di 34 provinsi itu.
"Ini itu hanya prediksi saat ini, saat survei diadakan, dan semua lembaga survei yang menyurvei tokoh untuk capres hasilnya beda-beda. Jadi Anies-AHY hanya mimpi saat bagi respondennya lembaga survei tersebut yang menyatakan Anies-AHY akan berpotensi menang," ujar Arief Poyuono kepada SINDOnews, Kamis (5/8/2021).
Apalagi, kata Arief, pilpres masih tahun tiga tahun lagi. "Menurut saya Anies bukan tokoh baru dan AHY juga ya. Anies sudah jadi gubernur, sudah jadi menteri, tentu masyarakat akan menilai kinerjanya dan hasil yang dirasakan masyarakat, apakah ada manfaatnya bagi masyarakat," kata Arief, mantan wakil ketua umum Partai Gerindra ini.
Sedangkan AHY, kata Arief, juga bukan tokoh baru karena pernah kalah di Pilkada DKI Jakarta lalu. Kemudian, Arief menilai kemampuan leadership AHY belum ada.
"Karena jabatan Ketum Demokrat bukan dari hasil berjuang, tapi hasil warisan orang tua. Jadi maaf aja ya AHY kalau diinginkan masyarakat jadi pemimpin ya paling masyarakat yang jadi responden lembaga survei yang menyurvei ya," kata Arief Poyuono.
"Saya aja berani lawan Anies dan AHY. Mereka belum tentu menang kalau saya bisa maju nyapres. Tapi saya kan tahu diri enggak punya duit banyak untuk nyapres dan bukan anak presiden dan mantan pejabat negara. Dan saya cuma buruh," kata Arief berkelakar.
Hal tersebut dikatakan Arief menanggapi hasil survei lembaga Indostrategic baru-baru ini yang menyebut elektabilitas duet Anies-AHY berada di posisi teratas sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Adapun duet Anies-AHY disebut memperoleh 20,25 persen responden dalam survei yang dilakukan pada 23 Maret-1 Juni 2021 dengan total responden 2.400 di 34 provinsi itu.
"Ini itu hanya prediksi saat ini, saat survei diadakan, dan semua lembaga survei yang menyurvei tokoh untuk capres hasilnya beda-beda. Jadi Anies-AHY hanya mimpi saat bagi respondennya lembaga survei tersebut yang menyatakan Anies-AHY akan berpotensi menang," ujar Arief Poyuono kepada SINDOnews, Kamis (5/8/2021).
Apalagi, kata Arief, pilpres masih tahun tiga tahun lagi. "Menurut saya Anies bukan tokoh baru dan AHY juga ya. Anies sudah jadi gubernur, sudah jadi menteri, tentu masyarakat akan menilai kinerjanya dan hasil yang dirasakan masyarakat, apakah ada manfaatnya bagi masyarakat," kata Arief, mantan wakil ketua umum Partai Gerindra ini.
Sedangkan AHY, kata Arief, juga bukan tokoh baru karena pernah kalah di Pilkada DKI Jakarta lalu. Kemudian, Arief menilai kemampuan leadership AHY belum ada.
"Karena jabatan Ketum Demokrat bukan dari hasil berjuang, tapi hasil warisan orang tua. Jadi maaf aja ya AHY kalau diinginkan masyarakat jadi pemimpin ya paling masyarakat yang jadi responden lembaga survei yang menyurvei ya," kata Arief Poyuono.
"Saya aja berani lawan Anies dan AHY. Mereka belum tentu menang kalau saya bisa maju nyapres. Tapi saya kan tahu diri enggak punya duit banyak untuk nyapres dan bukan anak presiden dan mantan pejabat negara. Dan saya cuma buruh," kata Arief berkelakar.
(zik)
tulis komentar anda