BIN Siapkan 7.000 Vaksinasi dan 7.000 Bansos di Banten, Jabar, dan Jatim
Minggu, 01 Agustus 2021 - 13:11 WIB
Ia berharap vaksinasi massal dan door to door ini memicu semangat warga, yang tadinya kurang paham, takut, salah informasi, cemas atas vaksinasi, bisa berubah pikiran dan tergerak untuk ikut vaksinasi. "Dengan vaksinasi memang bukan berarti tidak terkena Covid-19. Namun, ketika terkena, gejalanya lebih ringan dibanding jika tidak divaksinasi. Jadi, tubuh lebih kebal," ujarnya.
Ketika penularan Covid-19 dapat dikendalikan dan masyarakat telah beradaptasi dengan prokes 5 M, maka proses belajar mengajar, baik tatap muka atau dikombinasi dengan sistem belajar online, dapat segera diterapkan.
"Tentunya prorgam vaksinasi ini dilandaskan pada pendekatan ilmiah, kemanjuran dan keamanan telah melewati berbagai jenis uji. Karena itu diharapkan mampu memutus mata rantai penularan, memperkecil risiko klaster keluarga, dan mengurangi risiko fatal (kematian) jika terinfeksi Covid-19," katanya.
Para orang tua dan pelajar SMP-SMA dan santri tidak perlu takut dan khawatir dengan berbagai berita hoaks, fake news yang beredar di dunia maya. Vaksin tidak hanya menyelamatkan diri sendiri tetapi orang lain. Apalagi saat ini belum ada jenis proteksi lain dalam menghadapi Covid-19 sebaik yang diberikan vaksin.
Vaksinasi secara massal dan door to door yang dilakukan BIN merupakan salah satu upaya akselerasi program vaksinasi 3 juta dosis per hari. Sehingga target herd immunity mencapai 70% pada akhir 2021.
"Door to door vaksin yang dilakukan BIN mengadopsi metode vaksinasi yang digunakan beberapa negara seperti Afrika, Eropa, Filipina, Amerika Serikat, dan India. Ini merupakan solusi yang efektif dan efisien yang dapat membantu menekan laju penyebaran Covid-19," katanya.
(abd)
tulis komentar anda