PPP Bertekad Jadikan Kader sebagai Wapres Seperti Hamzah Haz, Pengamat: Harus Punya Tokoh Hebat
Senin, 26 Juli 2021 - 13:45 WIB
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bertekad kembali menempatkan kadernya sebagai wakil presiden (wapres), seperti Hamzah Haz 20 tahun silam. Pengamat politik Review Ujang Komarudin menilai ada beberapa hal yang perlu diperhatikan PPP untuk bisa mencapai target tersebut.
Pertama, kata Ujang, PPP harus punya tokoh yang hebat atau memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Kedua, lanjut Ujang, bargaining position atau posisi tawar dalam koalisi partai-partai juga harus tinggi. "Jika bargainingnya rendah, partai-partai lain pun malas menjadikan kader PPP sebagai cawapres," kata Ujang kepada SINDOnews, Senin (26/7/2021).
Hal tersebut dikatakan Ujang menanggapi pernyataan politikus PPP Syaifullah Tamliha yang mengatakan partainya akan merebut kembali posisi RI 2 di era Hamzah Haz 20 tahun silam. Hamzah Haz terpilih menjadi wakil presiden (Wapres) kesembilan pada 26 Juli 2001.
Hamzah Haz yang menjadi ketua umum PPP saat itu terpilih sebagai Wapres setelah unggul dari Akbar Tandjung di putaran ketiga pemilihan di MPR RI. "Bisa-bisa saja. Namun itu sangat berat. Karena bargaining position PPP saat ini kecil, karena PPP mendapat suara buncit partai yang lolos ke Senayan," ujar Ujang menanggapi optimisme Syaifullah Tamliha itu.
Namun, menurut Ujang, apa yang dikatakan Syaifullah Tamliha itu sah-sah saja. "Mungkin untuk mengajak dan menyemangati semua kader PPP agar mati-matian berjuang untuk merebut simpati rakyat," pungkasDirektur Eksekutif Indonesia Political Review.
Pertama, kata Ujang, PPP harus punya tokoh yang hebat atau memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Kedua, lanjut Ujang, bargaining position atau posisi tawar dalam koalisi partai-partai juga harus tinggi. "Jika bargainingnya rendah, partai-partai lain pun malas menjadikan kader PPP sebagai cawapres," kata Ujang kepada SINDOnews, Senin (26/7/2021).
Hal tersebut dikatakan Ujang menanggapi pernyataan politikus PPP Syaifullah Tamliha yang mengatakan partainya akan merebut kembali posisi RI 2 di era Hamzah Haz 20 tahun silam. Hamzah Haz terpilih menjadi wakil presiden (Wapres) kesembilan pada 26 Juli 2001.
Hamzah Haz yang menjadi ketua umum PPP saat itu terpilih sebagai Wapres setelah unggul dari Akbar Tandjung di putaran ketiga pemilihan di MPR RI. "Bisa-bisa saja. Namun itu sangat berat. Karena bargaining position PPP saat ini kecil, karena PPP mendapat suara buncit partai yang lolos ke Senayan," ujar Ujang menanggapi optimisme Syaifullah Tamliha itu.
Namun, menurut Ujang, apa yang dikatakan Syaifullah Tamliha itu sah-sah saja. "Mungkin untuk mengajak dan menyemangati semua kader PPP agar mati-matian berjuang untuk merebut simpati rakyat," pungkasDirektur Eksekutif Indonesia Political Review.
(zik)
tulis komentar anda