Mahfud MD: Orang yang Rajin Wudu dan Salat Kena Covid-19 juga
Minggu, 25 Juli 2021 - 14:06 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengingatkan bahwa ancaman pandemi Covid-19 sangat nyata. Ia menegaskan virus ini dapat mengancam siapapun, termasuk orang alim yang wudu dan salatnya selalu terjaga.
Mahfud mencatat, ketika awal pandemi Covid, muncul kontroversi bahwa virus ini adalah ciptaan negara tertentu ataupun konspirasi global.
Ada pula pandangan segelintir kalangan bahwa wabah ini tidak akan menyerang orang yang rajin berwudu ataupun salat. Sebab, virus ini adalah tentara Allah SWT yang dikirim untuk membinasakan orang-orang kafir. Namun demikian, faktanya virus ini menyerang seluruh elemen masyarakat di dunia tanpa pandang bulu.
"Sekarang yang meninggal semua itu, ya, kalau dibilang kalau orang Islam, orang tidak Islam yang akan musnah, itu di Cina adalah orang yang pada umumnya tidak Islam. Yang Islamnya di Uighur juga banyak yang kena. Di India itu orang Hindu. Kalau mau dibilang konspirasi, di Amerika dan Prancis itu bukan orang Islam, Kristen, Katolik, di Jepang agama Shinto," ujarnya saat menghadiri silaturahim virtual dengan alim ulama, pengasuh pondok pesantren, ormas Islam, dan pimpinan lembaga keagamaan se-Jawa Barat, dikutip dari kanal Youtube Istiqomah TV, Minggu (25/7/2021).
"Nah, ulama-ulama kita banyak juga yang habis salat yang rajin salat, yang tidak kita ragukan kesucian badannya selalu menjaga wudu juga wafat karena Covid," sambung dia.
Mahud memberi contoh salah satu ulama yang wafat karena Covid-19 adalah Syekh Ali Jaber. Dia mengatakan tidak ada satu orang pun yang meragukan kealiman mendiang, mulai dari menjaga wudu, salat, hingga berdakwah siang-malam.
"Tarolah kalau saya ambil contoh almarhum Kiai Ali Jaber misalnya, itu sangat dekat dengan saya. Itu siapa yang meragukan beliau wudu terus menjaga wudhunya, puasa rajin, salatnya rajin, dakwah siang malam, dan beliau percaya pun Covid itu ada pakai masker... wudu, kena juga." tuturnya.
Di negara lain seperti Arab Saudi dan Iran juga pandemi Covid-19 mengganas. Bahkan ribuan orang di Iran, kata Mahfud, juga meninggal dunia akibat virus ini.
Di Arab Saudi itu orang rajin salat, kena, di Iran ribuan orang habis salat, ribuan orang langsung terinfeksi, langsung banyak yang meninggal, karena apa? Karena mereka memakai karpet yang sama, sajadah yang sama, bergantian, lalu virus itu menular ke karpet lalu orang sujud di situ pulangnya langsung sakit, meninggal," pungkas Mahfud.
Mahfud mencatat, ketika awal pandemi Covid, muncul kontroversi bahwa virus ini adalah ciptaan negara tertentu ataupun konspirasi global.
Ada pula pandangan segelintir kalangan bahwa wabah ini tidak akan menyerang orang yang rajin berwudu ataupun salat. Sebab, virus ini adalah tentara Allah SWT yang dikirim untuk membinasakan orang-orang kafir. Namun demikian, faktanya virus ini menyerang seluruh elemen masyarakat di dunia tanpa pandang bulu.
"Sekarang yang meninggal semua itu, ya, kalau dibilang kalau orang Islam, orang tidak Islam yang akan musnah, itu di Cina adalah orang yang pada umumnya tidak Islam. Yang Islamnya di Uighur juga banyak yang kena. Di India itu orang Hindu. Kalau mau dibilang konspirasi, di Amerika dan Prancis itu bukan orang Islam, Kristen, Katolik, di Jepang agama Shinto," ujarnya saat menghadiri silaturahim virtual dengan alim ulama, pengasuh pondok pesantren, ormas Islam, dan pimpinan lembaga keagamaan se-Jawa Barat, dikutip dari kanal Youtube Istiqomah TV, Minggu (25/7/2021).
"Nah, ulama-ulama kita banyak juga yang habis salat yang rajin salat, yang tidak kita ragukan kesucian badannya selalu menjaga wudu juga wafat karena Covid," sambung dia.
Mahud memberi contoh salah satu ulama yang wafat karena Covid-19 adalah Syekh Ali Jaber. Dia mengatakan tidak ada satu orang pun yang meragukan kealiman mendiang, mulai dari menjaga wudu, salat, hingga berdakwah siang-malam.
"Tarolah kalau saya ambil contoh almarhum Kiai Ali Jaber misalnya, itu sangat dekat dengan saya. Itu siapa yang meragukan beliau wudu terus menjaga wudhunya, puasa rajin, salatnya rajin, dakwah siang malam, dan beliau percaya pun Covid itu ada pakai masker... wudu, kena juga." tuturnya.
Di negara lain seperti Arab Saudi dan Iran juga pandemi Covid-19 mengganas. Bahkan ribuan orang di Iran, kata Mahfud, juga meninggal dunia akibat virus ini.
Di Arab Saudi itu orang rajin salat, kena, di Iran ribuan orang habis salat, ribuan orang langsung terinfeksi, langsung banyak yang meninggal, karena apa? Karena mereka memakai karpet yang sama, sajadah yang sama, bergantian, lalu virus itu menular ke karpet lalu orang sujud di situ pulangnya langsung sakit, meninggal," pungkas Mahfud.
(muh)
tulis komentar anda