PPKM Darurat Disarankan Lanjut, Epidemiologi: Laju Penularan Sangat Tinggi
Minggu, 25 Juli 2021 - 10:03 WIB
JAKARTA - Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman menyarankan, agar pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat atau kini diganti istilah level 4 di Jawa-Bali untuk dilanjutkan.
Selain itu, Dicky juga mengatakan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di semua provinsi rata-rata meningkat 50%. "Kemudian, pertumbuhan kasus dari semua provinsi ini juga rata-rata meningkat 50%," tuturnya.
Oleh karena itu Dicky menegaskan, dari evaluasi World Health Organization (WHO) bahwa belum pas jika PPKM atau pengetatan-pengetatan mulai dilonggarkan.
"Ini sesuai juga dengan evaluasi WHO, oleh karena itu memang kalau bicara dari sisi indikator memang sepertinya belum pas, bahkan harus diperketat PPKM ini atau pengetatan-pengetatan, apapun lah namanya mau dirubah-rubah apapun, kan esensinya dalam membatasi pergerakan dan mobilisasi, interaksi," ungkapnya.
"Namun yang perlu diketahui juga dan jadi apa namanya realitas kita juga bahwa PPKM ini sudah lama berlangsung, tanpa memberikan dampak yang signifikan. Karena apa? Karena pemerintah tidak melakukan penguatan pada aspek yang fundamentalnya gitu," papar Dicky.
Selain itu, Dicky juga mengatakan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di semua provinsi rata-rata meningkat 50%. "Kemudian, pertumbuhan kasus dari semua provinsi ini juga rata-rata meningkat 50%," tuturnya.
Oleh karena itu Dicky menegaskan, dari evaluasi World Health Organization (WHO) bahwa belum pas jika PPKM atau pengetatan-pengetatan mulai dilonggarkan.
"Ini sesuai juga dengan evaluasi WHO, oleh karena itu memang kalau bicara dari sisi indikator memang sepertinya belum pas, bahkan harus diperketat PPKM ini atau pengetatan-pengetatan, apapun lah namanya mau dirubah-rubah apapun, kan esensinya dalam membatasi pergerakan dan mobilisasi, interaksi," ungkapnya.
"Namun yang perlu diketahui juga dan jadi apa namanya realitas kita juga bahwa PPKM ini sudah lama berlangsung, tanpa memberikan dampak yang signifikan. Karena apa? Karena pemerintah tidak melakukan penguatan pada aspek yang fundamentalnya gitu," papar Dicky.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda