Pesawat Dakota VT-CLA, Saksi Bisu Gugurnya 3 Komodor Muda Pionir TNI AU

Jum'at, 23 Juli 2021 - 05:10 WIB
Bersamaan dengan peresmian monumen tersebut, dipindahkan kerangka jenazah Marsda TNI (Anumerta) A. Adisutjipto dan Marsda TNI (Anumerta) Abdulrachman Saleh beserta isteri dari Tempat Pemakaman Umum Kuncen, Yogyakarta ke Monumen Perjuangan TNI AU, Ngoto, Yogyakarta.

Untuk mengenang dan mengabadikan peristiwa gugurnya para tokoh dan perintis AU tersebut, sejak tanggal 29 Juli 1955 diperingati sebagai 'Hari Berkabung' AURI. Mulai 29 Juli 1962 diubah menjadi Hari Bakti TNI AU yang sejak saat itu seluruh warga TNI AU memperingatinya secara terpusat di Pangkalan Udara Adisutjipto.

Sementara dari historia.id, jenazah Abdulrachman Saleh dimakamkan di pemakaman Kuncen. Pada 14 Juli 2000, dipindahkan ke Kompleks Monumen Perjuangan TNI AU di Ngoto, Bantul.

Pangkatnya dinaikkan secara anumerta jadi marsekal muda dan diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 1974. Pendiri Sekolah Teknik Udara dan Radio Udara di Malang itu juga diabadikan jadi nama bandara di Malang menggantikan Lanud Bugis.

Sedangkan Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wirjokusumo yang kelahiran Blora, Jawa Tengah pada 1921, dikebumikan di Semaki. Selain diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 1974, namanya diabadikan sebagai Bandara Internasional Adisumarmo, Boyolali, menggantikan Bandara Panasan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(maf)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More