Satgas Covid-19 Telah Bagikan 17 Juta Masker
Kamis, 22 Juli 2021 - 21:47 WIB
JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku membagikan 10.000 masker gratis dengan skema penyaluran melalui posko PPKM, yaitu di Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur pada, Kamis (22/07/2021). Selain masker Satgas juga membagikan 40 liter hand sanitizer.
Sesuai arahan Presiden, Satgas diberi kewenangan menangani Covid-19 di sisi hulu, yaitu penegakan protokol kesehatan dengan aksi nyata di lapangan berupa pemberian masker gratis bagi masyarakat. Skema pembagian masker dibagi menjadi dua, yaitu melalui posko desa/kelurahan PPKM Mikro serta melalui komunitas.
"Kami terus membagikan masker, tidak akan pernah berhenti. Hari ini Bersama tim BNPB,"ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi, Kamis (22/07/2021).
Menurut Sonny, sejak program Duta Perubahan Perilaku (DPP) digulirkan pada September 2020 lalu, sudah sekitar 17 juta masker dibagikan ke masyarakat oleh para DPP. Selama pelaksanaan PPKM Darurat mulai 3 Juli 2021, lebih dari 10.000 duta perubahan perilaku secara khusus dikerahkan oleh Satgas Bidang Perilaku, mengedukasi hampir 2 juta orang dan membagikan tidak kurang dari 600 ribu masker ke masyarakat terutama di Pulau Jawa dan Bali. Mereka umumnya terdiri dari mahasiswa, anggota pramuka, para kader keluarga berencana, dan Satpol PP.
Selain membagikan masker, kata Sonny, para duta juga mengedukasi masyarakat tentang bahaya Covid-19 dan pentingnya menjalankan protokol 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan serta mencuci tangan di air mengalir sebagai upaya pencegahan penularan.
Kampanye menggunakan masker, kata Sonny merupakan program utama sejak awal pandemi. Ini satu kesatuan dengan upaya melakukan pencegahan penularan bersama dengan menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Upaya mengubah perilaku masyarakat dengan menggunakan masker ini dilakukan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Tiga Strategi
Melihat pentingnya kampanye penggunaan masker, menurut Sonny, Satgas menggunakan 3 strategi utama. Pertama, membuat materi edukasi seperti buku pedoman yang telah diterjemahkan ke dalam 107 bahasa daerah, berbagai buku edukasi lainnya, lagu pendek (jingle), komik, story telling, video, wayang kulit, wayang golek, tiktok dan lain-lain.
Kedua, menggunakan berbagai materi edukasi tersebut sebagai bahan kampanye di berbagai media baik media elektronik, online, cetak, sosial, maupun luar ruang seperti videotron, baliho, spanduk dan lain-lain. Jadi, selain jutaan masker yang telah dibagikan duta perubahan perilaku secara langsung hingga ke lapisan terbawah masyarakat, di saat yang sama, melalui media, seruan memakai masker juga terus digelorakan melalui tagline #pakaimaskerhargamati, #gakpakaimaskerbisamati. Ketiga, penggerakan lapangan dengan menerjunkan para Duta Perubahan Perilaku (DPP) yang jumlahnya saat ini sudah mencapai 106.178 orang tersebar di 34 provinsi dan 427 kabupaten/kota se-Indonesia.
Sesuai arahan Presiden, Satgas diberi kewenangan menangani Covid-19 di sisi hulu, yaitu penegakan protokol kesehatan dengan aksi nyata di lapangan berupa pemberian masker gratis bagi masyarakat. Skema pembagian masker dibagi menjadi dua, yaitu melalui posko desa/kelurahan PPKM Mikro serta melalui komunitas.
"Kami terus membagikan masker, tidak akan pernah berhenti. Hari ini Bersama tim BNPB,"ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi, Kamis (22/07/2021).
Menurut Sonny, sejak program Duta Perubahan Perilaku (DPP) digulirkan pada September 2020 lalu, sudah sekitar 17 juta masker dibagikan ke masyarakat oleh para DPP. Selama pelaksanaan PPKM Darurat mulai 3 Juli 2021, lebih dari 10.000 duta perubahan perilaku secara khusus dikerahkan oleh Satgas Bidang Perilaku, mengedukasi hampir 2 juta orang dan membagikan tidak kurang dari 600 ribu masker ke masyarakat terutama di Pulau Jawa dan Bali. Mereka umumnya terdiri dari mahasiswa, anggota pramuka, para kader keluarga berencana, dan Satpol PP.
Selain membagikan masker, kata Sonny, para duta juga mengedukasi masyarakat tentang bahaya Covid-19 dan pentingnya menjalankan protokol 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan serta mencuci tangan di air mengalir sebagai upaya pencegahan penularan.
Kampanye menggunakan masker, kata Sonny merupakan program utama sejak awal pandemi. Ini satu kesatuan dengan upaya melakukan pencegahan penularan bersama dengan menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Upaya mengubah perilaku masyarakat dengan menggunakan masker ini dilakukan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Tiga Strategi
Melihat pentingnya kampanye penggunaan masker, menurut Sonny, Satgas menggunakan 3 strategi utama. Pertama, membuat materi edukasi seperti buku pedoman yang telah diterjemahkan ke dalam 107 bahasa daerah, berbagai buku edukasi lainnya, lagu pendek (jingle), komik, story telling, video, wayang kulit, wayang golek, tiktok dan lain-lain.
Kedua, menggunakan berbagai materi edukasi tersebut sebagai bahan kampanye di berbagai media baik media elektronik, online, cetak, sosial, maupun luar ruang seperti videotron, baliho, spanduk dan lain-lain. Jadi, selain jutaan masker yang telah dibagikan duta perubahan perilaku secara langsung hingga ke lapisan terbawah masyarakat, di saat yang sama, melalui media, seruan memakai masker juga terus digelorakan melalui tagline #pakaimaskerhargamati, #gakpakaimaskerbisamati. Ketiga, penggerakan lapangan dengan menerjunkan para Duta Perubahan Perilaku (DPP) yang jumlahnya saat ini sudah mencapai 106.178 orang tersebar di 34 provinsi dan 427 kabupaten/kota se-Indonesia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda