Masih Perlukah Jabatan Juru Bicara Presiden?

Jum'at, 16 Juli 2021 - 14:38 WIB
Calon Duta Besar RI untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (Fit and proper test) di Komisi I DPR RI pada Rabu 14 Juli 2021. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Calon Duta Besar RI untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (Fit and proper test) di Komisi I DPR RI pada Rabu 14 Juli 2021. Fadjroel telah mengakhiri jabatannya sebagai Juru Bicara Presiden pada Kamis 15 Juli 2021. Lalu, masih perlukah jabatan juru bicara (Jubir) presiden tersebut?

Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo menilai jabatan juru bicara presiden itu masih penting dan bahkan semakin penting sekarang ini. "Kalau menurut saya masih perlu, apalagi dengan pertimbangan begini. Pertama, karena sekarang ini di saat krisis akan lebih baik kalau komunikasi dari istana itu, dari kabinet terutama, itu lewat satu corong dan juri bicara presiden itu sangat representatif untuk bilang bahwa ini lho presiden itu memikirkan ini dan ini yang dilakukan oleh presiden dan anak buahnya harus nurut," kata Kunto kepada SINDOnews, Jumat (16/7/2021).

Karena, Kunto melihat banyak sekali akrobat komunikasi yang terjadi selama Pandemi Covid-19 ini. "Pak Jokowi-nya bilang begini, bawahannya bilang begitu, nah dieksekusi di lapangannya lain lagi. Jadi ini yang diperlukan di saat krisis," katanya.

Sedangkan alasan kedua, dia menilai juru bicara presiden diperlukan untuk mengikis perbedaan-perbedaan politik partisan akibat Pemilu 2019 lalu. "Jadi kalau bisa Jubir presidennya yang bisa merangkul banyak pihak dan semua pihak, terutama di saat krisis ini dan ini yang dibutuhkan, supaya suara dari istana itu juga bisa menjangkau ke mereka yang berada di spektrum politik yang berseberangan. Kalau menurut saya ini yang diperlukan sekarang," ungkapnya.



Adapun alasan yang ketiga, dia mengatakan bahwa Kantor Staf Presiden (KSP) juga punya masalah komunikasi. Kemudian, dia menilai Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Panjaitan terlihat tidak konsisten dalam berkomunikasi.

"Nah ini butuh orang yang menurut saya bisa membuat komunikasi dengan publik dan komunikasi dengan media itu rapih. Rapihnya komunikasi ini sangat-sangat bisa membantu Indonesia keluar dari krisis kalau menurut saya. Jadi itu tiga alasan yang saya pikir jabatan itu masih penting dan bahkan makin penting sekarang," pungkasnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More