Risma Marah Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Arief Poyuono: Penguasa Harus Sabar
Rabu, 14 Juli 2021 - 15:00 WIB
JAKARTA - Pernyataan Menteri Sosial Tri Rismaharini ( Risma ) yang mengancam memindahkan aparatur sipil negara (ASN) di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat ke Papua jika tidak becus bekerja terus mengundang kritik. Kali ini, kritikan dilontarkan politikus Partai Gerindra Arief Poyuono.
Menurutnya, marah dan mengancam para ASN Kementerian Sosial (Kemensos) itu tidak menyelesaikan masalah saat ini. "Bu Risma sadar enggak sih, PPKM Darurat itu sudah membuat mobilitas dan aktivitas masyarakat sangat terbatas," kata Arief Poyuono kepada SINDOnews, Rabu (14/7/2021).
Maka itu, Arief yang merupakan mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai mendirikan dapur umum tidak bisa cepat terealisasi. "Enggak baik marah-marah dan ngancam-ngacam seperti itu, kita harus ngerti dan sabar kalau jadi penguasa," katanya.
Baca juga: Sudjiwo Tedjo: Maaf, Apakah Bu Risma Tidak Sedang Merendahkan Papua?
Dia juga mengingatkan bahwa orang yang sudah tua tidak baik marah-marah atau emosi. "Memangnya mendirikan dapur umum dan fasilitasnya di saat PPKM Darurat tinggal nggosok lampu Aladin dan ngomong sim salambim. Marah dan emosi enggak bagus jarene wong tuo iku malah marakna ngundang setan (kata orang tua marah itu mengundang setan)," katanya.
Diberitakan SINDOnews sebelumnya, lantaran kecewa melihat dapur umur PPKM Darurat di Kawasan Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat belum siap, Menteri Sosial Tri Rismaharini memarahi para petugas, Selasa (13/7/2021).
"Temen temen itu kerja di Kementrian Sosial, bukan di rehabilitasi sosial. Mulai sekarang saya tidak mau lagi lihat seperti ini. Kalau ada seperti ini lagi, saya pindah semua ke Papua," kata Risma.
Baca juga: Dapur Umum di Bandung Mengecewakan, Risma: Saya Pindah Semua ke Papua
Kemarahan Risma kepada petugas dilatarbelakangi kondisi dapur umum yang dinilai belum siap. Kompor dinilai terlalu sedikit, sehingga tidak akan bisa memasak secara cepat dan banyak. Sementara kondisi dapur umum juga dinilai tak memadai layaknya dapur.
Menurutnya, marah dan mengancam para ASN Kementerian Sosial (Kemensos) itu tidak menyelesaikan masalah saat ini. "Bu Risma sadar enggak sih, PPKM Darurat itu sudah membuat mobilitas dan aktivitas masyarakat sangat terbatas," kata Arief Poyuono kepada SINDOnews, Rabu (14/7/2021).
Maka itu, Arief yang merupakan mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai mendirikan dapur umum tidak bisa cepat terealisasi. "Enggak baik marah-marah dan ngancam-ngacam seperti itu, kita harus ngerti dan sabar kalau jadi penguasa," katanya.
Baca juga: Sudjiwo Tedjo: Maaf, Apakah Bu Risma Tidak Sedang Merendahkan Papua?
Dia juga mengingatkan bahwa orang yang sudah tua tidak baik marah-marah atau emosi. "Memangnya mendirikan dapur umum dan fasilitasnya di saat PPKM Darurat tinggal nggosok lampu Aladin dan ngomong sim salambim. Marah dan emosi enggak bagus jarene wong tuo iku malah marakna ngundang setan (kata orang tua marah itu mengundang setan)," katanya.
Diberitakan SINDOnews sebelumnya, lantaran kecewa melihat dapur umur PPKM Darurat di Kawasan Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat belum siap, Menteri Sosial Tri Rismaharini memarahi para petugas, Selasa (13/7/2021).
"Temen temen itu kerja di Kementrian Sosial, bukan di rehabilitasi sosial. Mulai sekarang saya tidak mau lagi lihat seperti ini. Kalau ada seperti ini lagi, saya pindah semua ke Papua," kata Risma.
Baca juga: Dapur Umum di Bandung Mengecewakan, Risma: Saya Pindah Semua ke Papua
Kemarahan Risma kepada petugas dilatarbelakangi kondisi dapur umum yang dinilai belum siap. Kompor dinilai terlalu sedikit, sehingga tidak akan bisa memasak secara cepat dan banyak. Sementara kondisi dapur umum juga dinilai tak memadai layaknya dapur.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda