Vaksin Berbayar, Moeldoko: Yang Mampu Silakan, Bisa Kurangi Beban Negara

Selasa, 13 Juli 2021 - 14:18 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai menghadiri peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK 2021-2022, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (13/4/2021). FOTO/ANTARA/Dhemas Reviyanto
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengklaim pelaksanaan vaksin berbayar mandiri atau gotong royong merupakan inisiatif dan partisipasi komponen masyarakat. Program ini tidak menghapus kewajiban negara dalam memberikan vaksin gratis.

"Tidak akan menggantikan atau menghapus program vaksin rakyat yang diberikan pemerintah secara gratis," kata Moeldoko melalui keterangan tertulis, Selasa (13/7/2021).

Mantan Panglima TNI ini mengaku pemerintah tetap berkomitmen memberikan vaksin Covid-19 gratis untuk rakyat demi melindungi mewujudkan kekebalan komunitas atau herd immunity. Pemerintah, ujar dia, bahkan mempercepat target pemberian menjadi satu juta per hari di Juli 2021 dan naik lagi pada Agustus 2021 mendatang. Jangkauan vaksinasi juga terus diperluas.

Baca juga: Stafsus Erick Thohir Ungkap Alasan Vaksinasi Berbayar Ditunda





Karena itu, Moeldoko meminta dukungan semua pihak untuk terlibat dalam program ini supaya segera keluar dari pandemi Covid-19. Salah satu yang ingin terlibat adalah pengusaha dan korporasi melalui program vaksinasi gotong royong.

Mereka berinisiatif dan ingin berpartisipasi membantu pemerintah dalam mempercepat target vaksinasi yang dicanangkan. "Jadi ini bentuk inisiatif dan partisipasi ingin membantu pemerintah mempercepat target vaksinasi masyarakat," ucap Moeldoko.

Bagi dia, pemerintahan yang baik adalah yang tetap menjalankan kewajibannya dalam melindungi rakyat secara maksimal. Sekaligus memberikan ruang alternatif pilihan untuk berbuat yang terbaik.

Baca juga: Dimulai Besok, Ini 8 Klinik Kimia Farma yang Layani Vaksinasi Berbayar
Lihat Juga :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!