Pandemi Corona, Masyarakat Diajak Bersahabat dengan Musibah
Rabu, 27 Mei 2020 - 15:48 WIB

Imam Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengungkapkan, Ramadhan di tengah pandemi virus Corona telah dilewati. Harapannya, akan menyisakan hal yang mengesankan. Foto/Binti Mufarida/SINDOnews
JAKARTA - Imam Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengungkapkan, Ramadhan di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) telah dilewati. Harapannya, akan menyisakan hal yang mengesankan dan menjadikan kita sebagai manusia baru yang memiliki kecerdasan berlapis.
"Akhirnya bulan kesayangan kita bulan Ramadhan telah meninggalkan kita. Semoga dampak yang tergores dalam pengalaman batin kita capai selama bulan Ramadhan kemarin ini, Insya Allah menyisakan satu hal yang sangat mengesankan, menjadikan kita sebagai manusia baru yang memiliki kecerdasan berlapis," kata Nasaruddin di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (27/5/2020).
(Baca juga: Demokrat Sebut New Normal Bentuk Kekalahan Perang Pemerintah)
Nasaruddin mengatakan, bisa jadi virus Corona yang tengah melanda seluruh dunia adalah utusan Tuhan yang membawa misi tertentu. "Kita tahu bahwa virus Corona atau Covid-19 ini, siapa tahu itu adalah utusan Tuhan yang membawa misi tertentu," jelasnya.
"Mengajak kita untuk menjadi benar, menjadi khalifah di muka bumi jangan over maskulin yang melampaui batas. Mungkin juga berfungsi untuk mengangkat kita ke atas rel yang benar. Selama ini mungkin kita melenceng dari rel yang benar," kata Nasaruddin.
Ia pun menegaskan bahwa dibalik setiap musibah itu pasti ada hikmahnya. "Oleh karena itu kita jangan meratapi tapi musibah. Mari kita bersahabat dengan musibah. Dengan sebuah tradisi baru ya, pascakegiatan, pascakeadaan kemarin itu. Mari kita menghidupkan sebuah tradisi baru dalam masyarakat," ungkap Nasaruddin.
Pandemi Coroba, kata Nasaruddin, juga membentuk tradisi baru yakni dalam bersilaturahim, berhalalbihalal dan juga berkomunikasi dengan keluarga, teman-teman, sahabat secara virtual. Namun, ia mengingatkan bahwa kondisi sekarang ini masih belum seperti apa diharapkan sehingga harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Akhirnya bulan kesayangan kita bulan Ramadhan telah meninggalkan kita. Semoga dampak yang tergores dalam pengalaman batin kita capai selama bulan Ramadhan kemarin ini, Insya Allah menyisakan satu hal yang sangat mengesankan, menjadikan kita sebagai manusia baru yang memiliki kecerdasan berlapis," kata Nasaruddin di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (27/5/2020).
(Baca juga: Demokrat Sebut New Normal Bentuk Kekalahan Perang Pemerintah)
Nasaruddin mengatakan, bisa jadi virus Corona yang tengah melanda seluruh dunia adalah utusan Tuhan yang membawa misi tertentu. "Kita tahu bahwa virus Corona atau Covid-19 ini, siapa tahu itu adalah utusan Tuhan yang membawa misi tertentu," jelasnya.
"Mengajak kita untuk menjadi benar, menjadi khalifah di muka bumi jangan over maskulin yang melampaui batas. Mungkin juga berfungsi untuk mengangkat kita ke atas rel yang benar. Selama ini mungkin kita melenceng dari rel yang benar," kata Nasaruddin.
Ia pun menegaskan bahwa dibalik setiap musibah itu pasti ada hikmahnya. "Oleh karena itu kita jangan meratapi tapi musibah. Mari kita bersahabat dengan musibah. Dengan sebuah tradisi baru ya, pascakegiatan, pascakeadaan kemarin itu. Mari kita menghidupkan sebuah tradisi baru dalam masyarakat," ungkap Nasaruddin.
Pandemi Coroba, kata Nasaruddin, juga membentuk tradisi baru yakni dalam bersilaturahim, berhalalbihalal dan juga berkomunikasi dengan keluarga, teman-teman, sahabat secara virtual. Namun, ia mengingatkan bahwa kondisi sekarang ini masih belum seperti apa diharapkan sehingga harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
Lihat Juga :