Persatuan Rumah Sakit Ungkap Nakes Dipukul Hingga Kelangkaan Oksigen

Senin, 05 Juli 2021 - 19:32 WIB
Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) mengungkap, akibat kelangkaan oksigen sejumlah rumah sakit (RS) harus menghentikan aktivitasnya bahkan ada tenaga kesehatan yang dipukul masyarakat. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Kelangkaan oksigen medis ternyata memiliki dampak yang cukup besar terhadap penanganan pandemi Covid-19 di tengah lonjakan kasus harian yang menembus angka 21.000.

Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) mengungkap, akibat kelangkaan ini sejumlah rumah sakit (RS) harus menghentikan aktivitasnya bahkan ada juga tenaga kesehatan (nakes) yang dipukul masyarakat akibat oksigen.

Hal ini disampakkan Sekretaris Jenderal PERSI Lia Gardenia Partakusuma dalam rapat dengan Komisi IX DPR, bersama dengan Menteri Kesehatan (Menkes), BPOM, BPKP, BPJS Kesehatan, IDI dan IDAI secara daring di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/7/2021). Lia pun sepakat dengan Menkes bahwa kelangkaan oksigen ini diakibatkan oleh pola distribusinya.



"Kelangkaan oksigen. Kita diributkan bahwa oksigen kurang, ya sebetulnya oksigennya sendiri seperti yang bapak Menkes sampaikan bukannya kurang. Tetapi bagaimana distribusinya itu bisa disampaikan dalam waktu yang tepat. Bayangkan yang biasanya seminggu dua kali dikirim oksigen liquid, pada satu hari pagi sudah diisi, sore sudah minta diisi lagi. Nah yang seperti itu yang tidak bisa kami hindarkan," papar Lia.

Untuk itu, kata Lia, PERSI berterima kasih pada Kemenkes dan Polri yang selama 24 jam mendampingi RS untuk mencari oksigen itu dan mengirimkannya ke RS-RS sehingga frekuensi pengiriman oksigen ditambah, mengawal mulai dari pelabuhan sampai ke RS. "Dan berbagai mitra industri sudah mengirimkan bantuan seperti dari Krakatau Steel dan juga ada ada beberapa CSR yang membantu RS. Di sini kami sangat mengharapkan bantuan dari dinkes berperan dalam pembagian RS," ujarnya.

Lia juga memohon maaf karena ada beberapa RS yang tidak bisa menghindari untuk tidak melakukan kegiatan. Sebetulnya, mereka tidak melakukan kegiatan akibat kelangkaan oksigen, khawatir apabila ada yang membutuhkan oksigen RS tidak bisa melayani dengan baik. "Mereka khawatir kalau dituntut oleh masyarakat karena tidak bisa melayani dengan baik," ungkap Liam

Selain itu, dia menambahkan, PERSI baru saja mendapatkan laporan pada 4 Juli kemarin, kelangkaan tabung oksigen juga bisa menyebabkan adanya pemukulan oleh masyarakat kepada petugas kesehatan. "Kami mohon kiranya bisa dilindungi nakes, ini kan tujuannya bukan kami tidak ingin mengeluarkan oksigen tersebut dari fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan). Tap memang ada syaratnya, bagaimana oksigen ini dibutuhkan bukan hanya untuk sekedar menggantikan sesak nafas. Ada cara-cara utk terapinya," pinta Lia.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More