Pendukung Jokowi Ramai-ramai Tolak Gagasan Presiden Tiga Periode
Minggu, 20 Juni 2021 - 17:31 WIB
JAKARTA - Gagasan mengusung Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden tiga periode yang dilontarkan Komunitas Jokpro 2024 mendapat penolakan dari berbagai pihak, terutama dari kelompok pendukung Jokowi pada Pilpres 2019 lalu.
Setelah Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer, kini giliran mantan Kepala Sekretariat Direktorat Relawan TKN Jokowi (2019), Jay Octa yang bersuara. Dia menyebut mereka yang berniat memajukan Jokowi sebagi capres pada Pilpres 2024 sebagai “penumpang gelap yang cari muka.” Baca juga: Survei SMRC: 84,3% Ingin Presiden Tetap Dipilih Rakyat, Bukan MPR
Jay menuturkan dalam Amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) telah disepakati bahwa jabatan presiden hanya maksimal dua periode dengan harapan dapat melahirkan pemimpin-pemimin baru dengan ide dan gagasan baru sesuai kebutuhan jaman.
“Jokowi juga telah menegaskan tidak mau (tiga periode), meski nanti undang-undangnya diamendemen lagi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (20/6/2021).
Polemik soal Jokowi presiden tiga periode mengeras terutama setelah sekelompok orang yang tergabung dalam Komunitas Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 meresmikan sekretariat nasional (Seknas) di Jalan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu kemarin. Komunitas Jokpro 2024 akan menggalang kekuatan untuk memajukan pasangan Jokowi Widodo dan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Jokpro 2024 dipimpin Baron Danaddono (Ketua Umum) dan Timothy Ivan Triyono sebagai Sekjen. Sementara Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari duduk sebagai Penasihat.
Jay Okta mengatakan Jokowi adalah sosok yang santun dan tidak haus kekuasaan. Karenanya, menurut dia, mantan Wali Kota Solo itu cukup memimpin Indonesia dua periode.
“Dengan begitu Jokowi tidak ingin menghambat hadirnya peminpin baru, pemimpin muda,” tandasnya.
Jay juga mempertanyakan jati diri orang-orang Jokpro 2024. “Saya tidak mengenal para deklarator seknas Jokpro, yang ada hanya Seknas Jokowi pimpinan almarhum Bang Yamin. Semua nama relawan tersimpan rapi di data base Direktoran Relawan TKN, tidak ada nama-nama mereka,” katanya.
Setelah Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer, kini giliran mantan Kepala Sekretariat Direktorat Relawan TKN Jokowi (2019), Jay Octa yang bersuara. Dia menyebut mereka yang berniat memajukan Jokowi sebagi capres pada Pilpres 2024 sebagai “penumpang gelap yang cari muka.” Baca juga: Survei SMRC: 84,3% Ingin Presiden Tetap Dipilih Rakyat, Bukan MPR
Jay menuturkan dalam Amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) telah disepakati bahwa jabatan presiden hanya maksimal dua periode dengan harapan dapat melahirkan pemimpin-pemimin baru dengan ide dan gagasan baru sesuai kebutuhan jaman.
“Jokowi juga telah menegaskan tidak mau (tiga periode), meski nanti undang-undangnya diamendemen lagi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (20/6/2021).
Polemik soal Jokowi presiden tiga periode mengeras terutama setelah sekelompok orang yang tergabung dalam Komunitas Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 meresmikan sekretariat nasional (Seknas) di Jalan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu kemarin. Komunitas Jokpro 2024 akan menggalang kekuatan untuk memajukan pasangan Jokowi Widodo dan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Jokpro 2024 dipimpin Baron Danaddono (Ketua Umum) dan Timothy Ivan Triyono sebagai Sekjen. Sementara Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari duduk sebagai Penasihat.
Jay Okta mengatakan Jokowi adalah sosok yang santun dan tidak haus kekuasaan. Karenanya, menurut dia, mantan Wali Kota Solo itu cukup memimpin Indonesia dua periode.
“Dengan begitu Jokowi tidak ingin menghambat hadirnya peminpin baru, pemimpin muda,” tandasnya.
Jay juga mempertanyakan jati diri orang-orang Jokpro 2024. “Saya tidak mengenal para deklarator seknas Jokpro, yang ada hanya Seknas Jokowi pimpinan almarhum Bang Yamin. Semua nama relawan tersimpan rapi di data base Direktoran Relawan TKN, tidak ada nama-nama mereka,” katanya.
tulis komentar anda