Kikis Adu Domba dan Hoaks dengan Perkuat Nasionalisme dan Kebangsaan

Kamis, 17 Juni 2021 - 20:33 WIB
Mantan Kabareskrim Polri ini menilai, saat ini budaya saring sebelum sharing generasi muda dan masyarakat sangat rendah. Akibatnya mereka "menelan" begitu saja berbagai informasi yang masuk karena tidak punya kemampuan memverifikasi dan memfilter pesan-pesan yang masuk.

“Kalau yang sudah berpendidikan cukup, intelektual kan akan berpikir saat menerima informasi benar atau tidak, tetapi untuk yang golongan menengah ke bawah termasuk yang tidak punya pemahaman itu, hal itu akan dianggap menjadi suatu kebenaran. Ini yang berbahaya, mereka bisa menyebarkan kembali informasi yang diterima yang padahal belum tentu kebenarannya, bisa saja itu berisikan hal terkait radikal terorisme. Ini yang harus kita jaga,” kata Suhardi yang sekarang menjadi Komisaris Utama PT Taspen Tbk ini.

Terkait fenomena terorisme akhir-akhir ini, Suhardi menilai saat ini sel-sel terorisme kembali muncul. Kendati kelompok-kelompok terorisme di Indonesia sudah dilarang, namun mereka ingin menunjukan eksistensinya. Oleh sebab itu kewaspadaan harus tetap dijaga.

Dia berharap BNPT dan seluruh stakeholder terus melakukan penguatan dan sosialisasi nasionalisme, wawasan kebangsaan, moderasi beragama, dan berbagai hal untuk mencegah penyebaran radikalisme negatif dan terorisme.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(dam)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More