Vaksin untuk Vaksinasi Gotong Royong dan Program Pemerintah Tetap Dibedakan
Kamis, 17 Juni 2021 - 12:11 WIB
JAKARTA - Pemerintah menjamin vaksinasi Covid-19 diberikan secara gratis kepada seluruh rakyat Indonesia. Di samping itu, atas usulan dari dunia usaha melalui Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang ingin membantu program Pemerintah, mulai 18 Mei 2021 lalu diselenggarakan program vaksinasi Gotong Royong.
Vaksinasi program Pemerintah dan vaksinasi Gotong Royong berprinsip sama, yakni tidak membebankan biaya pada target sasaran. Hanya saja sumber pembiayaan pengadaan vaksin ini berbeda, vaksin Gotong Royong bersumber dari pendanaan mandiri perusahaan yang ingin melakukan vaksinasi gratis kepada karyawannya.
Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan menyampaikan vaksinasi Gotong Royong sumber biayanya berasal dari perusahaan atau badan usaha, jadi tidak boleh ada beban pembiayaan kepada penerima vaksin atau karyawan.
“Tujuannya untuk memperbanyak dan mempercepat cakupan vaksinasi Covid-19 ini,” ujarnya dalam 'Dialog Produktif' bertema 'Siap Jaga Indonesia dengan Vaksin Gotong Royong' yang diselenggarakan KPC PEN dan disiarkan FMB9ID_IKP, Rabu (16/6/2021).
Karena itu, perlu adanya pelurusan pemahaman mengenai Permenkes Nomor 18 Tahun 2021, yang menambahkan aturan mengenai penggunaan merek vaksin Gotong Royong dan vaksin program Pemerintah.
“Vaksin yang digunakan pada program vaksinasi Pemerintah dan vaksin Gotong Royong tidak boleh sama jenis dan mereknya. Vaksin Sinovac, AstraZeneca, Novavac, dan Pfizer tidak digunakan untuk program Gotong Royong. Namun pada Permenkes tersebut dijelaskan vaksin yang didapatkan dari hibah dengan merek yang sama dengan program Gotong Royong, bisa digunakan untuk vaksinasi program pemerintah,” tuturnya.
Nadia mencontohkan vaksin Sinopharm sejumlah 500 ribu dosis yang berasal dari hibah Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu. "Meski vaksin Sinopharm digunakan untuk Gotong Royong, tapi karena berasal dari hibah maka vaksin tersebut dapat diperuntukan bagi vaksin program pemerintah nantinya,” katanya.
Vaksin yang akan digunakan untuk program Gotong Royong adalah Sinopharm dan Cansino. "Hal ini tidak akan saling mengganggu stok vaksin untuk masing-masing program,” katanya.
Prof Hasbullah Thabrany, Chairman of the Indonesia Health Economic Association, menambahkan bahwa vaksin Gotong Royong sendiri sangat bermanfaat bagi anggota Kadin. Dengan partisipasi anggota Kadin ini, akan memperluas cakupan vaksinasi bagi tenaga kerja Indonesia, sehingga maka para pekerja bisa kembali berproduksi.
Vaksinasi program Pemerintah dan vaksinasi Gotong Royong berprinsip sama, yakni tidak membebankan biaya pada target sasaran. Hanya saja sumber pembiayaan pengadaan vaksin ini berbeda, vaksin Gotong Royong bersumber dari pendanaan mandiri perusahaan yang ingin melakukan vaksinasi gratis kepada karyawannya.
Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan menyampaikan vaksinasi Gotong Royong sumber biayanya berasal dari perusahaan atau badan usaha, jadi tidak boleh ada beban pembiayaan kepada penerima vaksin atau karyawan.
“Tujuannya untuk memperbanyak dan mempercepat cakupan vaksinasi Covid-19 ini,” ujarnya dalam 'Dialog Produktif' bertema 'Siap Jaga Indonesia dengan Vaksin Gotong Royong' yang diselenggarakan KPC PEN dan disiarkan FMB9ID_IKP, Rabu (16/6/2021).
Karena itu, perlu adanya pelurusan pemahaman mengenai Permenkes Nomor 18 Tahun 2021, yang menambahkan aturan mengenai penggunaan merek vaksin Gotong Royong dan vaksin program Pemerintah.
“Vaksin yang digunakan pada program vaksinasi Pemerintah dan vaksin Gotong Royong tidak boleh sama jenis dan mereknya. Vaksin Sinovac, AstraZeneca, Novavac, dan Pfizer tidak digunakan untuk program Gotong Royong. Namun pada Permenkes tersebut dijelaskan vaksin yang didapatkan dari hibah dengan merek yang sama dengan program Gotong Royong, bisa digunakan untuk vaksinasi program pemerintah,” tuturnya.
Nadia mencontohkan vaksin Sinopharm sejumlah 500 ribu dosis yang berasal dari hibah Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu. "Meski vaksin Sinopharm digunakan untuk Gotong Royong, tapi karena berasal dari hibah maka vaksin tersebut dapat diperuntukan bagi vaksin program pemerintah nantinya,” katanya.
Vaksin yang akan digunakan untuk program Gotong Royong adalah Sinopharm dan Cansino. "Hal ini tidak akan saling mengganggu stok vaksin untuk masing-masing program,” katanya.
Prof Hasbullah Thabrany, Chairman of the Indonesia Health Economic Association, menambahkan bahwa vaksin Gotong Royong sendiri sangat bermanfaat bagi anggota Kadin. Dengan partisipasi anggota Kadin ini, akan memperluas cakupan vaksinasi bagi tenaga kerja Indonesia, sehingga maka para pekerja bisa kembali berproduksi.
tulis komentar anda