Waspada! Virus Covid-19 Varian Delta Bermutasi Bentuk Varian Delta Plus
Selasa, 15 Juni 2021 - 10:41 WIB
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengungkapkan saat ini virus Covid-19 varian Delta sudah bermutasi lagi membentuk varian Delta Plus atau AY.1.
Diketahui, varian Delta ini merupakan virus penyebab lonjakan kasus Covid-19 di India. Bahkan, varian ini pun telah ditemukan di Kudus, Jawa Tengah yang ditengarai menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran.
“Varian Delta yang sangat menular dari SARS-CoV-2 telah bermutasi lebih lanjut untuk membentuk varian Delta Plus atau AY.1," ungkap Zubairi lewat akun media sosial pribadinya, Selasa (15/6/2021).
Bahkan, Zubairi menyebutkan bahwa varian baru Delta Plus ini tahan terhadap antibodi. "Diketahui, Delta Plus ini tahan terhadap terapi antibodi monoklonal yang baru saja disahkan di India. Semoga kita terhindar dan bisa memitigasinya," jelasnya.
Sebelumnya, Zubairi memberikan peringatan terhadap adanya varian Delta ini. "Peringatan. Varian India (Delta) ditemukan pada 28 warga Kudus. Sedikit kelalaian kita, maka bisa menyebabkan bahaya lebih besar," tegasnya.
Bahkan, kata Zubairi, Australia yang kontrol perbatasannya ketat pun bisa ditembus oleh varian ini. Apalagi, varian Delta ini dikenal memiliki transmisi penularan yang lebih cepat dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya.
"Australia, yang kontrol perbatasannya ketat, bisa ditembus varian ini yang memang punya transmisibilitas lebih cepat dibanding varian lain. Waspada," tegas Zubairi.
Diketahui, varian Delta ini merupakan virus penyebab lonjakan kasus Covid-19 di India. Bahkan, varian ini pun telah ditemukan di Kudus, Jawa Tengah yang ditengarai menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran.
“Varian Delta yang sangat menular dari SARS-CoV-2 telah bermutasi lebih lanjut untuk membentuk varian Delta Plus atau AY.1," ungkap Zubairi lewat akun media sosial pribadinya, Selasa (15/6/2021).
Bahkan, Zubairi menyebutkan bahwa varian baru Delta Plus ini tahan terhadap antibodi. "Diketahui, Delta Plus ini tahan terhadap terapi antibodi monoklonal yang baru saja disahkan di India. Semoga kita terhindar dan bisa memitigasinya," jelasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Zubairi memberikan peringatan terhadap adanya varian Delta ini. "Peringatan. Varian India (Delta) ditemukan pada 28 warga Kudus. Sedikit kelalaian kita, maka bisa menyebabkan bahaya lebih besar," tegasnya.
Bahkan, kata Zubairi, Australia yang kontrol perbatasannya ketat pun bisa ditembus oleh varian ini. Apalagi, varian Delta ini dikenal memiliki transmisi penularan yang lebih cepat dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya.
"Australia, yang kontrol perbatasannya ketat, bisa ditembus varian ini yang memang punya transmisibilitas lebih cepat dibanding varian lain. Waspada," tegas Zubairi.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda