Kemesraan Megawati-Prabowo, Ancang-Ancang Pilpres 2024, dan Gengsi Politik PDIP
Senin, 07 Juni 2021 - 13:11 WIB
JAKARTA - Peresmian Patung Bung Karno Naik Kuda di Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto didampingi Megawati Soekarnoputri seperti kode awal kembalinya hubungan mesra PDIP-Gerindra untuk maju dalam Pilpres 2024 .
Pengamat Politik dari Voxpol Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, pertemuan kedua tokoh politik Indonesia itu dinilai tak hanya sebuah pertemuan biasa. Pertemuan keduanya seolah menjadi kode awal persiapan koalisi dalam agenda tahunan pilpres.
"Ini mungkin juga ambil ancang-ancang Pilpres 2024," kata Pangi kepada MNC Portal melalui pesan singkat, Senin (7/6/2021).
Meski begitu, Pangi menilai koalisi kedua partai tersebut sulit dicapai jika masih mengedepankan ego. Sebab, kedua partai tersebut dinilai tidak mau jika hanya menjadi calon wakil presiden. "Namun bisa saja deadlock, karena Gerindra atau PDIP tidak bakal mau cawapres. Gengsi politik PDIP itu RI-1," bebernya.
Dia mengatakan, gengsi sebagai calon presiden dari kedua partai tersebut sejalan dengan efek dari calon presiden terhadap partai yang mengusung.
"Biasa dalam politik tegak lurus antara pilihan capres dengan pilihan partai (straight ticket voting) sehingga dipaksa maju kader partai menjadi capres dalam rangka menyelamatkan elektabilitas partai," pungkasnya.
Pengamat Politik dari Voxpol Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, pertemuan kedua tokoh politik Indonesia itu dinilai tak hanya sebuah pertemuan biasa. Pertemuan keduanya seolah menjadi kode awal persiapan koalisi dalam agenda tahunan pilpres.
"Ini mungkin juga ambil ancang-ancang Pilpres 2024," kata Pangi kepada MNC Portal melalui pesan singkat, Senin (7/6/2021).
Meski begitu, Pangi menilai koalisi kedua partai tersebut sulit dicapai jika masih mengedepankan ego. Sebab, kedua partai tersebut dinilai tidak mau jika hanya menjadi calon wakil presiden. "Namun bisa saja deadlock, karena Gerindra atau PDIP tidak bakal mau cawapres. Gengsi politik PDIP itu RI-1," bebernya.
Dia mengatakan, gengsi sebagai calon presiden dari kedua partai tersebut sejalan dengan efek dari calon presiden terhadap partai yang mengusung.
"Biasa dalam politik tegak lurus antara pilihan capres dengan pilihan partai (straight ticket voting) sehingga dipaksa maju kader partai menjadi capres dalam rangka menyelamatkan elektabilitas partai," pungkasnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda