Tinjau Asrama Haji, Dirjen PHU: Kami Siap Jalankan Putusan Pemerintah
Kamis, 03 Juni 2021 - 11:49 WIB
JAKARTA - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi bersama Staf Khusus Menteri Agama bidang Komunikasi Publik, Media, dan Teknologi Informasi Wibowo Prasetyo meninjau kesiapan UPT Asrama Haji Embarkasi Jakarta seluas 13 hektare di Jalan Raya Pondok Gede, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur pada Kamis,(3/6/2021).
Mereka meninjau langsung Gedung A yang digunakan sebagai Gedung Karantina bagi Jamaah Calon Haji yang terindikasi terpapar Covid-19 dengan kapasitas dua orang di satu ruangan. Gedung yang memiliki luas 2.710 M² ini dapat menampung 144 orang pada tiga lantai dilengkapi resepsionis, lobby, kamar tidur, ruang pertemuan, ruang makan, pantry, toilet, tangga.
Selanjutnya turut meninjau Gedung Utama seluas 4.000 M² ini digunakan untuk penginapan jamaah calon haji yang setara dengan bintang tiga. Gedung yang dapat menampung 138 orang dalam empat lantai ini dilengkapi dengan resepsionis, lobby, kamar tidur, ruang pertemuan, ruang makan, pantry, toilet, lift, tangga.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Khoirizi menyampaikan dalam hal ini asrama haji siap melaksanakan apapun keputusan yang diberikan oleh pemerintah dalam waktu dekat ini. "Jadi atau tidak jadinya berangkat haji tentunya akan berdampak. Kalau nanti pemerintah memutuskan untuk berangkat dampaknya adalah protokol lebih ketat, biaya cost tinggi, karantina cukup lama. Kalau tidak berangkat antrian semakin panjang usia jamaah semakin tua, sosialisasi harus kita masifkan untuk bagaimana semua jamaah, bisa memahami apapun yang diputuskan," papar Khoirizi.
Senada dengan pernyataan Staf Khusus Menteri Agama bidang Komunikasi Publik, Media, dan Teknologi Informasi Wibowo Prasetyo yang memastikan pemerintah telah siap dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 di dalam negeri. Terkait kuota hingga detik ini belum ada pemberitahuan resmi dari pemerintah Arab Saudi untuk seluruh dunia. "Pemerintah siyap untuk memberangkatkan haji, hari ini kita meninjau, sampai detik ini belum ada informasi tentang Penyelengaraan ibadah haji 2021. Mengacu kepada itu, kita perlu memperhitungkan space waktu apakah memungkinkan atau tidak memungkinkan," jelas Wibowo.
Mereka meninjau langsung Gedung A yang digunakan sebagai Gedung Karantina bagi Jamaah Calon Haji yang terindikasi terpapar Covid-19 dengan kapasitas dua orang di satu ruangan. Gedung yang memiliki luas 2.710 M² ini dapat menampung 144 orang pada tiga lantai dilengkapi resepsionis, lobby, kamar tidur, ruang pertemuan, ruang makan, pantry, toilet, tangga.
Selanjutnya turut meninjau Gedung Utama seluas 4.000 M² ini digunakan untuk penginapan jamaah calon haji yang setara dengan bintang tiga. Gedung yang dapat menampung 138 orang dalam empat lantai ini dilengkapi dengan resepsionis, lobby, kamar tidur, ruang pertemuan, ruang makan, pantry, toilet, lift, tangga.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Khoirizi menyampaikan dalam hal ini asrama haji siap melaksanakan apapun keputusan yang diberikan oleh pemerintah dalam waktu dekat ini. "Jadi atau tidak jadinya berangkat haji tentunya akan berdampak. Kalau nanti pemerintah memutuskan untuk berangkat dampaknya adalah protokol lebih ketat, biaya cost tinggi, karantina cukup lama. Kalau tidak berangkat antrian semakin panjang usia jamaah semakin tua, sosialisasi harus kita masifkan untuk bagaimana semua jamaah, bisa memahami apapun yang diputuskan," papar Khoirizi.
Senada dengan pernyataan Staf Khusus Menteri Agama bidang Komunikasi Publik, Media, dan Teknologi Informasi Wibowo Prasetyo yang memastikan pemerintah telah siap dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 di dalam negeri. Terkait kuota hingga detik ini belum ada pemberitahuan resmi dari pemerintah Arab Saudi untuk seluruh dunia. "Pemerintah siyap untuk memberangkatkan haji, hari ini kita meninjau, sampai detik ini belum ada informasi tentang Penyelengaraan ibadah haji 2021. Mengacu kepada itu, kita perlu memperhitungkan space waktu apakah memungkinkan atau tidak memungkinkan," jelas Wibowo.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda