Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 Pasca-Lebaran Diperkirakan Akhir Juni 2021
Rabu, 02 Juni 2021 - 08:09 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia setelah libur Lebaran Idulfitri diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir Juni 2021. Selalu disiplin terapkan 3 M.
Menurut Budi, berdasarkan pengalaman empiris di setiap libur panjang sebelumnya, yaitu libur panjang Natal dan Tahun Baru, biasanya kenaikan kasus Covid-19 itu akan mencapai puncaknya sekitar lima sampai tujuh minggu setelah libur panjang.
"Jadi kemungkinan kenaikan kasus diperkirakan akan sampai puncaknya di akhir bulan Juni. Sehingga arahan Bapak Presiden lebih pastikan bahwa seluruh daerah tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan 3 M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan Pakai Sabun)," kata Budi berdasarkan keterangan yang diterima, Rabu (2/6/2021).
Dengan demikian kesiapan rumah sakit perlu dipastikan, terutama ketersediaan tempat tidur. Kapasitas tempat tidur di Indonesia saat ini sebanyak 72 ribu. Kondisinya saat ini rumah sakit mengalami peningkatan pasien. Keterangan tempat tidur beberapa waktu lalu sempat sampai di titik terendah sekitar 20 ribu, namun sekarang sudah naik sekitar 25 ribu tempat tidur yang terisi, atau naik sekitar 20% sampai 25%.
"Kami sampaikan memang kasusnya agak tinggi tetapi kita masih memiliki kapasitas sampai dengan 72 ribu tempat tidur, masih ada cukup kapasitas yang kita miliki," ujarnya.
Hanya ada beberapa kabupaten/kota yang keterisian rumah sakitnya cukup tinggi, seperti di Aceh, sebagian kabupaten/kota di Sumatera Barat, Kepulauan Riau, dan Provinsi Riau. Juga ada di daerah Jambi, sebagian Jawa Tengah, juga di Kalimantan Barat, dan di Sulawesi.
Di Jawa Tengah akhir-akhir ini terjadi peningkatan kasus yang luar biasa, baik dari sisi kasus konfirmasi maupun juga yang masuk rumah sakit. Kendati demikian sudah dengan cepat ditindaklanjuti.
Khusus untuk pasien yang masuk rumah sakit sudah disalurkan ke daerah-daerah terdekat di sekitar Kudus dan juga Semarang. Termasuk pasien dari daerah sekitar Kudus seperti Pati kemudian Sragen itu sudah diarahkan ke rumah sakit- rumah sakit lain di luar kudus.
Sebanyak 140 tenaga kesehatan (nakes) di Kudus juga terekspose Covid-19. Namun, karena nakes tersebut sudah divaksinasi sehingga sebagian besar adalah OTG dan bisa lebih cepat sembuh karena antibodinya sudah terbentuk.
"Sekarang tren lagi naik. Tapi kalau kita disiplin Insyaallah harusnya semuanya bisa kita atasi dengan baik. Seluruh rumah sakit sudah kita persiapkan, obat-obatan juga sudah kita persiapkan."
Menurut Budi, berdasarkan pengalaman empiris di setiap libur panjang sebelumnya, yaitu libur panjang Natal dan Tahun Baru, biasanya kenaikan kasus Covid-19 itu akan mencapai puncaknya sekitar lima sampai tujuh minggu setelah libur panjang.
"Jadi kemungkinan kenaikan kasus diperkirakan akan sampai puncaknya di akhir bulan Juni. Sehingga arahan Bapak Presiden lebih pastikan bahwa seluruh daerah tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan 3 M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan Pakai Sabun)," kata Budi berdasarkan keterangan yang diterima, Rabu (2/6/2021).
Dengan demikian kesiapan rumah sakit perlu dipastikan, terutama ketersediaan tempat tidur. Kapasitas tempat tidur di Indonesia saat ini sebanyak 72 ribu. Kondisinya saat ini rumah sakit mengalami peningkatan pasien. Keterangan tempat tidur beberapa waktu lalu sempat sampai di titik terendah sekitar 20 ribu, namun sekarang sudah naik sekitar 25 ribu tempat tidur yang terisi, atau naik sekitar 20% sampai 25%.
"Kami sampaikan memang kasusnya agak tinggi tetapi kita masih memiliki kapasitas sampai dengan 72 ribu tempat tidur, masih ada cukup kapasitas yang kita miliki," ujarnya.
Hanya ada beberapa kabupaten/kota yang keterisian rumah sakitnya cukup tinggi, seperti di Aceh, sebagian kabupaten/kota di Sumatera Barat, Kepulauan Riau, dan Provinsi Riau. Juga ada di daerah Jambi, sebagian Jawa Tengah, juga di Kalimantan Barat, dan di Sulawesi.
Di Jawa Tengah akhir-akhir ini terjadi peningkatan kasus yang luar biasa, baik dari sisi kasus konfirmasi maupun juga yang masuk rumah sakit. Kendati demikian sudah dengan cepat ditindaklanjuti.
Khusus untuk pasien yang masuk rumah sakit sudah disalurkan ke daerah-daerah terdekat di sekitar Kudus dan juga Semarang. Termasuk pasien dari daerah sekitar Kudus seperti Pati kemudian Sragen itu sudah diarahkan ke rumah sakit- rumah sakit lain di luar kudus.
Sebanyak 140 tenaga kesehatan (nakes) di Kudus juga terekspose Covid-19. Namun, karena nakes tersebut sudah divaksinasi sehingga sebagian besar adalah OTG dan bisa lebih cepat sembuh karena antibodinya sudah terbentuk.
"Sekarang tren lagi naik. Tapi kalau kita disiplin Insyaallah harusnya semuanya bisa kita atasi dengan baik. Seluruh rumah sakit sudah kita persiapkan, obat-obatan juga sudah kita persiapkan."
(zik)
tulis komentar anda