Komda KIPI Jakarta Tegaskan Efek Vaksin AstraZeneca Tidak Ada yang Ekstrem
Minggu, 30 Mei 2021 - 09:22 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Provinsi DKI Jakarta, dr. Ellen Sianipar menegaskan hingga saat ini gejala dan efek samping dari vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak ada yang ekstrem.
“Hampir sama dengan yang lain sebenarnya, seperti demam atau menggigil, tapi kemudian akan hilang dengan sendirinya dalam 1-2 hari. KIPI serius yang ditemukan tidak banyak, kurang dari 1%. Kecil sekali sebetulnya dibandingkan dengan yang menerima vaksin,” ungkap Ellen dalam keterangannya, Minggu (30/5/2021).
Ellen juga mengakui memang benar ada ditemukan KIPI yang serius. “Namun setelah dikaji lebih jauh, banyak yang bersifat kebetulan. Jadi tidak berhubungan dengan vaksin, tetapi oleh karena penyakit lain yang memang sudah diderita sebelumnya. Ada reaksi anafilaktik yang terjadi yang memang betul berhubungan dengan vaksinasi. Namun dapat cepat tertangani karena biasanya terjadi dalam waktu observasi 30 menit setelah divaksinasi,” jelasnya.
Hal ini, kata Ellen, dapat terjadi karena memang ada beberapa pasien yang tidak terbuka sepenuhnya tentang kondisi kesehatan mereka saat dilakukan skrining sebelum divaksinasi. “Dikarenakan banyak di antara masyarakat yang terlalu bersemangat untuk menerima vaksinasi, sehingga tidak mau sampai ditolak untuk divaksinasi karena kondisi kesehatannya kurang layak.”
“Diharapkan, masyarakat lebih terbuka atau lebih jujur dalam menyampaikan kondisi kesehatan. Jika ragu memiliki komorbid atau tidak, sebaiknya diperiksa atau kontrol terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah boleh menerima vaksinasi atau tidak,” paparnya.
Ellen mengimbau masyarakat untuk tidak memilih-milih vaksin. “Pokoknya, apapun vaksin yang tersedia di depan kita, itu yang kita terima, sama saja. AstraZeneca sudah banyak dipakai di seluruh dunia. KIPI-nya juga kecil, tidak banyak, tapi, itu memang dibesar-besarkan oleh orang sehingga membuat ragu. Harapan saya, masyarakat tidak usah ragu untuk divaksinasi. Lebih berbahaya dan mengkhawatirkan jika terkena Covid-19. Mari kita lindungi diri kita, keluarga kita, dengan melakukan vaksinasi. AstraZeneca aman kok,” ujarnya.
Ellen juga mengingatkan kembali bahwa KIPI tidak seseram seperti yang dibayangkan. “Tidak usah takut dengan KIPI, lebih takut kepada penyakitnya. Jadi, mari kita lindungi diri kita, keluarga kita, dan sekitar kita dengan melakukan vaksinasi,” tutupnya.
Lihat Juga: AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
“Hampir sama dengan yang lain sebenarnya, seperti demam atau menggigil, tapi kemudian akan hilang dengan sendirinya dalam 1-2 hari. KIPI serius yang ditemukan tidak banyak, kurang dari 1%. Kecil sekali sebetulnya dibandingkan dengan yang menerima vaksin,” ungkap Ellen dalam keterangannya, Minggu (30/5/2021).
Ellen juga mengakui memang benar ada ditemukan KIPI yang serius. “Namun setelah dikaji lebih jauh, banyak yang bersifat kebetulan. Jadi tidak berhubungan dengan vaksin, tetapi oleh karena penyakit lain yang memang sudah diderita sebelumnya. Ada reaksi anafilaktik yang terjadi yang memang betul berhubungan dengan vaksinasi. Namun dapat cepat tertangani karena biasanya terjadi dalam waktu observasi 30 menit setelah divaksinasi,” jelasnya.
Hal ini, kata Ellen, dapat terjadi karena memang ada beberapa pasien yang tidak terbuka sepenuhnya tentang kondisi kesehatan mereka saat dilakukan skrining sebelum divaksinasi. “Dikarenakan banyak di antara masyarakat yang terlalu bersemangat untuk menerima vaksinasi, sehingga tidak mau sampai ditolak untuk divaksinasi karena kondisi kesehatannya kurang layak.”
“Diharapkan, masyarakat lebih terbuka atau lebih jujur dalam menyampaikan kondisi kesehatan. Jika ragu memiliki komorbid atau tidak, sebaiknya diperiksa atau kontrol terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah boleh menerima vaksinasi atau tidak,” paparnya.
Ellen mengimbau masyarakat untuk tidak memilih-milih vaksin. “Pokoknya, apapun vaksin yang tersedia di depan kita, itu yang kita terima, sama saja. AstraZeneca sudah banyak dipakai di seluruh dunia. KIPI-nya juga kecil, tidak banyak, tapi, itu memang dibesar-besarkan oleh orang sehingga membuat ragu. Harapan saya, masyarakat tidak usah ragu untuk divaksinasi. Lebih berbahaya dan mengkhawatirkan jika terkena Covid-19. Mari kita lindungi diri kita, keluarga kita, dengan melakukan vaksinasi. AstraZeneca aman kok,” ujarnya.
Ellen juga mengingatkan kembali bahwa KIPI tidak seseram seperti yang dibayangkan. “Tidak usah takut dengan KIPI, lebih takut kepada penyakitnya. Jadi, mari kita lindungi diri kita, keluarga kita, dan sekitar kita dengan melakukan vaksinasi,” tutupnya.
Lihat Juga: AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
(cip)
tulis komentar anda