Koalisi PDIP-Gerindra di Pilpres 2024 Sudah Kawin Gantung, Tinggal Tunggu Peresmian
Jum'at, 28 Mei 2021 - 15:53 WIB
Baca juga: Duet Prabowo-PDIP Realisasi Perjanjian Batu Tulis yang Tertunda?
"Nah ini tiga variabel yang menyebabkan koalisi PDIP dengan Gerindra itu hampir pasti," ujar Qodari.
Di samping itu, dia menilai ada beberapa opsi formasi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden jika PDIP dan Gerindra resmi berkoalisi nantinya. Jika terjadi amendemen UUD 1945, maka Jokowi akan maju lagi menjadi Capres didampingi Prabowo sebagai Cawapresnya.
"Jadi Jokowi-Prabowo menuju 2024 yang akan datang dan kemungkinannya akan melawan kotak kosong karena kalau Jokowi dan Prabowo bergabung, maka kemungkinan partai politik yang tersisa tidak bisa memenuhi syarat 20% pengajuan calon," ujar Qodari yang juga deklarator pasangan Jokowi-Prabowo 2024 itu.
Namun, jika amendemen UUD 1945 tidak terjadi, maka sosok Prabowo Subianto bakal dijadikan sebagai Capres yang dipasangkan dengan Cawapres dari PDIP.
"Opsi yang paling mungkin saat ini adalah Puan Maharani, tetapi belum tahu ya, karena perjalanan politik menuju pendaftaran calon bulan Juni 2023 masih dua tahun lagi. Yang jelas bukan dengan Ganjar Pranowo karena Ganjar sudah dianggap offside dan bertentangan dengan PDIP Pusat," katanya.
"Nah ini tiga variabel yang menyebabkan koalisi PDIP dengan Gerindra itu hampir pasti," ujar Qodari.
Di samping itu, dia menilai ada beberapa opsi formasi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden jika PDIP dan Gerindra resmi berkoalisi nantinya. Jika terjadi amendemen UUD 1945, maka Jokowi akan maju lagi menjadi Capres didampingi Prabowo sebagai Cawapresnya.
"Jadi Jokowi-Prabowo menuju 2024 yang akan datang dan kemungkinannya akan melawan kotak kosong karena kalau Jokowi dan Prabowo bergabung, maka kemungkinan partai politik yang tersisa tidak bisa memenuhi syarat 20% pengajuan calon," ujar Qodari yang juga deklarator pasangan Jokowi-Prabowo 2024 itu.
Namun, jika amendemen UUD 1945 tidak terjadi, maka sosok Prabowo Subianto bakal dijadikan sebagai Capres yang dipasangkan dengan Cawapres dari PDIP.
"Opsi yang paling mungkin saat ini adalah Puan Maharani, tetapi belum tahu ya, karena perjalanan politik menuju pendaftaran calon bulan Juni 2023 masih dua tahun lagi. Yang jelas bukan dengan Ganjar Pranowo karena Ganjar sudah dianggap offside dan bertentangan dengan PDIP Pusat," katanya.
(abd)
tulis komentar anda