Serangan ke Prabowo Sejak Tragedi Nanggala Dinilai Kental Muatan Politis
Jum'at, 28 Mei 2021 - 14:06 WIB
JAKARTA - Kredibilitas Pengamat Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie dipertanyakan oleh Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Gerindra , Yan Permenas Mandenas karena diduga berpolitik. Dia menyayangkan adanya manuver yang kontraproduktif terhadap kebijakan pemerintah dilakukan oleh beberapa anggota dewan pakar dari partai politik yang ada dalam Koalisi Indonesia Maju setelah tragedi KRI Nanggala-402 .
“Salah satunya Connie Rahakundini Bakrie yang ternyata Anggota Dewan Pakar DPP Nasdem. Apa motifnya? Politik atau pesanan vendor alutsista yang terganggu akibat Prabowo bebersih mafia alutsista?” ujar Yan dalam keterangan tertulis, Jumat (28/5/2021).
Yan berpendapat bahwa upaya membawa isu pertahanan negara menjadi isu politik itu seharusnya tidak dilakukan. “Kejadian tenggelamnya KRI Nanggala-402 telah membuka ruang untuk pihak lain bermanuver politik. Hal ini tidak sepantasnya dilakukan. Pemerintah sedang fokus merencanakan modernisasi Alutsista,” jelasnya.
Menurut dia, serangan kepada Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto sejak tragedi KRI Nanggala terlihat jelas muatan politisnya karena mengesampingkan peran dari Panglima TNI dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) yang mempunyai wewenang langsung terkait teknis penggunaan kapal.
“Opini yang berkembang liar terkait di publik terkait tenggelamnya KRI Nanggala-402 beberapa waktu lalu sudah mengarah kepada kepentingan politik. Yang mungkin tujuannya adalah Menhan Prabowo. Pertanyaannya kenapa dan untuk siapa?” katanya.
Sekadar diketahui, Connie pertama kali muncul di salah satu program wawancara dengan Peter Gontha dimana dia mengangkat isu mafia alutsista berinisial Mr M yang kemudian ramai di publik. Connie dan Peter Gontha juga berada dalam Dewan Pakar DPP NasDem.
Dewan Pakar DPP Nasdem itu diketuai oleh Siti Nurbaya Bakar. Anggota dari dewan pakar itu di antaranya Duta Besar (Dubes) RI untuk Tanzania Ratlan Pardede, Dubes RI untuk Ekuador Dhinie Tjokro, Eks Dubes RI untuk Bulgaria, Astari Rasyid, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Hayono Isman, Connie Bakrie dan Peter Gontha.
Sekadar diketahui, elektabilitas Prabowo Subianto menjadi yang terdepan dalam beberapa hasil survei belakangan ini. Terbaru, survei Puspoll Indonesia yang menyebut Prabowo Subianto menempati urutan pertama sebagai capres potensial di Pilpres 2024.
Dalam survei Puspoll, sebanyak 66,2% responden menilai ketua umum Partai Gerindra itu masih layak maju sebagai Capres di 2024. Kemudian disusul oleh Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno.
Kendati demikian, Gerindra belum membahas rencana Prabowo Subianto untuk maju kembali sebagai calon presiden di Pemilu 2024 mendatang.
“Salah satunya Connie Rahakundini Bakrie yang ternyata Anggota Dewan Pakar DPP Nasdem. Apa motifnya? Politik atau pesanan vendor alutsista yang terganggu akibat Prabowo bebersih mafia alutsista?” ujar Yan dalam keterangan tertulis, Jumat (28/5/2021).
Yan berpendapat bahwa upaya membawa isu pertahanan negara menjadi isu politik itu seharusnya tidak dilakukan. “Kejadian tenggelamnya KRI Nanggala-402 telah membuka ruang untuk pihak lain bermanuver politik. Hal ini tidak sepantasnya dilakukan. Pemerintah sedang fokus merencanakan modernisasi Alutsista,” jelasnya.
Menurut dia, serangan kepada Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto sejak tragedi KRI Nanggala terlihat jelas muatan politisnya karena mengesampingkan peran dari Panglima TNI dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) yang mempunyai wewenang langsung terkait teknis penggunaan kapal.
“Opini yang berkembang liar terkait di publik terkait tenggelamnya KRI Nanggala-402 beberapa waktu lalu sudah mengarah kepada kepentingan politik. Yang mungkin tujuannya adalah Menhan Prabowo. Pertanyaannya kenapa dan untuk siapa?” katanya.
Sekadar diketahui, Connie pertama kali muncul di salah satu program wawancara dengan Peter Gontha dimana dia mengangkat isu mafia alutsista berinisial Mr M yang kemudian ramai di publik. Connie dan Peter Gontha juga berada dalam Dewan Pakar DPP NasDem.
Dewan Pakar DPP Nasdem itu diketuai oleh Siti Nurbaya Bakar. Anggota dari dewan pakar itu di antaranya Duta Besar (Dubes) RI untuk Tanzania Ratlan Pardede, Dubes RI untuk Ekuador Dhinie Tjokro, Eks Dubes RI untuk Bulgaria, Astari Rasyid, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Hayono Isman, Connie Bakrie dan Peter Gontha.
Sekadar diketahui, elektabilitas Prabowo Subianto menjadi yang terdepan dalam beberapa hasil survei belakangan ini. Terbaru, survei Puspoll Indonesia yang menyebut Prabowo Subianto menempati urutan pertama sebagai capres potensial di Pilpres 2024.
Dalam survei Puspoll, sebanyak 66,2% responden menilai ketua umum Partai Gerindra itu masih layak maju sebagai Capres di 2024. Kemudian disusul oleh Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno.
Kendati demikian, Gerindra belum membahas rencana Prabowo Subianto untuk maju kembali sebagai calon presiden di Pemilu 2024 mendatang.
(kri)
tulis komentar anda