Inovasi Polri Terkait ETLE Dinilai Sakti dan Efektif
Minggu, 23 Mei 2021 - 16:28 WIB
JAKARTA - Perangkat inovasi berbasis teknologi yang diterapkan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), ETLE, tak henti menunjukkan keandalan dan manfaatnya. Yang terbaru, dengan ETLE polisi bisa menangkap pria berinisial ZO, yang diduga kuat menjadi pelaku kejahatan keji tabrak lari atas seorang pedagang mie ayam di Jalan Sudirman, Jakarta.
Dalam foto rekaman tersebut, wajah pelaku terekam jelas di kamera ETLE. Dari foto tersebut ZO terlihat seorang diri di dalam mobil saat peristiwa tabrak lari terjadi.
"Dari sini kita bisa mengungkap pelat nomor (mobil pelaku) tersebut. Kemudian kita bisa mengungkap siapa pengendaranya pada malam kejadian,"ujar Sambodo.
Paling tidak, dalam catatan Nurkhasanah, hanya dua hari sejak pemakaiannya di Bandung, di Kota Kembang itu ETLE merekam 5.000 pelanggaran. Selama sebulan pemakaian, di Makassar ETLE mencatat 52 ribu pelanggaran; sebulan beroperasi di Jawa Tengah terekam 11 ribu pelanggaran.
Hanya dalam beberapa hari sejak pengoperasian, ETLE merekam 1.500 pelanggaran di Palembang, serta banyak lagi catatan lain dari seluruh Indonesia yang menegaskan betapa efektifnya ETLE. "Di Riau, ETLE bahkan merekam tiga oknum polisi, salah satunya perwira berpangkat Kompol sedang nyabu di dalam mobil," kata Nurkhasanah.
Dengan demikian, kata Nurkhasanah, ETLE tidak hanya merekam pelanggaran lalu lintas, melainkan pula merekam terjadinya tindak pidana yang meresahkan dan mengganggu keamanan masyarakat.
Untuk itu, sebagai mahasiswa dan milenial Indonesia, Nurkhasanah menyatakan apresiasi dan salut atas gebrakan Polri dalam inovasi tersebut.
"Semua ini tak bisa dilepaskan dari sosok Kapolri Listyo Sigit Prabowo, sebagai pemberi arah semua langkah inovasi Polri serta Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Istiono yang mengimplementasikan Program 100 Hari Kapolri ini," ucapnya.
Dalam foto rekaman tersebut, wajah pelaku terekam jelas di kamera ETLE. Dari foto tersebut ZO terlihat seorang diri di dalam mobil saat peristiwa tabrak lari terjadi.
"Dari sini kita bisa mengungkap pelat nomor (mobil pelaku) tersebut. Kemudian kita bisa mengungkap siapa pengendaranya pada malam kejadian,"ujar Sambodo.
Paling tidak, dalam catatan Nurkhasanah, hanya dua hari sejak pemakaiannya di Bandung, di Kota Kembang itu ETLE merekam 5.000 pelanggaran. Selama sebulan pemakaian, di Makassar ETLE mencatat 52 ribu pelanggaran; sebulan beroperasi di Jawa Tengah terekam 11 ribu pelanggaran.
Hanya dalam beberapa hari sejak pengoperasian, ETLE merekam 1.500 pelanggaran di Palembang, serta banyak lagi catatan lain dari seluruh Indonesia yang menegaskan betapa efektifnya ETLE. "Di Riau, ETLE bahkan merekam tiga oknum polisi, salah satunya perwira berpangkat Kompol sedang nyabu di dalam mobil," kata Nurkhasanah.
Dengan demikian, kata Nurkhasanah, ETLE tidak hanya merekam pelanggaran lalu lintas, melainkan pula merekam terjadinya tindak pidana yang meresahkan dan mengganggu keamanan masyarakat.
Untuk itu, sebagai mahasiswa dan milenial Indonesia, Nurkhasanah menyatakan apresiasi dan salut atas gebrakan Polri dalam inovasi tersebut.
"Semua ini tak bisa dilepaskan dari sosok Kapolri Listyo Sigit Prabowo, sebagai pemberi arah semua langkah inovasi Polri serta Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Istiono yang mengimplementasikan Program 100 Hari Kapolri ini," ucapnya.
tulis komentar anda