Sekjen MUI Amirsyah Tambunan Soal Palestina Introspeksi: Pernyataan Kiai Miftach Diberitakan Tak Utuh

Kamis, 20 Mei 2021 - 18:59 WIB
Gedung MUI. Foto/Dok SINDOnews
JAKARTA - Sekjen Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Amirsyah Tambunan angkat bicara terkait dengan beredarnya pemberitaan miring bahwa Ketum MUI KH Miftachul Akhyar, meminta bangsa Palestina melakukan introspeksi diri. Amirysah menjelaskan, pernyataan tersebut disalahpahami sebagai bentuk menyalahkan dan nihilnya dukungan serta empati terhadap bangsa Palestina.

Padahal, menurut Amirsyah, dukungan terhadap bangsa Palestina oleh KH Miftachul Akhyar tidak pernah berubah. “Demikian juga MUI sebagai lembaga, kami tetap mendukung kemerdekan bangsa Palestina," ujar Amirsyah dalam keterangannya, Kamis (20/5/2021).

Menurut Amirsyah, pernyataan introspeksi tersebut disampaikan dalam Muhasabah Pengujung Ramadhan Darurat Al Aqsa,” yang dihadiri perwakilan Palestina, ACT, dan beberapa tokoh nasional pada 12 Mei 2021.

Dalam kesempatan itu, kata Amirsyah, Kiai Miftach mengajak bangsa Palestina dan segenap dunia Islam melakukan introspeksi mengapa perjuangan memerdekakan Palestina belum juga membuahkan hasil memuaskan. “Saya kira pernyataan Kiai Miftach diberitakan secara tidak utuh sehingga menimbulkan salah tafsir," ujarnya.





Menurut dia, introspeksi tersebut tidak khusus ditujukan kepada bangsa Palestina. Namun, juga tanggung jawab dunia Islam. Sebab, kata dia, setiap tahun kita memperingati Bulan Rajab dengan Isra Mikraj. "Ironisnya, simbol Isra Milraj sekaligus bukti mukjizat Nabi Muhammad SAW, yaitu Masjid Al Aqsa, masih dalam genggaman Israel," ujar Amirsyah mengutip Kiai Miftach.

Mengutip Kiai Miftach, Amirsyah menjelaskan, khusus kepada Palestina, karena tokohnya hadir dalam acara tersebut, beliau meminta agar pertikaian yang ada, khususnya dua faksi terbesar, yaitu Fatah dan Hamas, lekas disudahi.



Kiai Miftach, menurut Amirsyah, mempertanyakan, bagaimana sebuah perjuangan bisa menang kalau di dalam diri sendiri pecah dan bertikai. Persatuan ini, ujar dia, juga bisa menepis bahwa perjuangan bangsa Palestina selama ini hanya dimanfaatkan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More