Kasus Peretasan Aktivis Antikorupsi, DPR: Jangan Buru-Buru Anggap Bermotif Politik
Kamis, 20 Mei 2021 - 14:25 WIB
JAKARTA - Upaya peretasan dialami oleh mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto dan sejumlah aktivis Indonesia Corrruption Watch (ICW) Jakarta. Anggota Komisi III DPR RI Habiburrokhman meminta kasus ini diusut tuntas.
"Kita minta diusut saja jangan berasumsi, laporkan kita kan ada Unit Cyber Crime. Diusut kalau memang ada pidananya ditangkap pelakunya," kata Habiburrokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/5/2021).
Lebih lanjut Habib, sapaan akrabnya, menduga peretasan tanpa unsur politik kerap terjadi. Bahkan, kasus seperti ini juga terjadi di luar negeri, sehingga tak perlu semua pihak berasumsi.
Baca juga: Peretasan Akun Eks Pimpinan KPK dan Aktivis, DPR Minta Polri Ungkap Dalangnya
"Di sini saja staf saya beberapa kali diretas. Ada motif macem-macem. Jangan buru-buru dianggap ini ada motif politik," ujarnya.
Kendati begitu, politikus Partai Gerindra ini memandang bahwa aksi peretasan ini memang cukup meresahkan. Oleh karena itu, ia meminta menyerahkan proses itu kepada aparat penegak hukum.
"Adek saya di luar negeri WhatsAppnya bisa diretas. Jadi memang meresahkan. Dicari saja siapa pelakunya," katanya.
Baca juga: Dugaan Peretasan Anggota ICW, Polri: Kami Butuh Bukti Awal yang Kuat
Lihat Juga: Komisi III DPR Kutuk Keras Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Desak Pengusutan Tuntas!
"Kita minta diusut saja jangan berasumsi, laporkan kita kan ada Unit Cyber Crime. Diusut kalau memang ada pidananya ditangkap pelakunya," kata Habiburrokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/5/2021).
Lebih lanjut Habib, sapaan akrabnya, menduga peretasan tanpa unsur politik kerap terjadi. Bahkan, kasus seperti ini juga terjadi di luar negeri, sehingga tak perlu semua pihak berasumsi.
Baca juga: Peretasan Akun Eks Pimpinan KPK dan Aktivis, DPR Minta Polri Ungkap Dalangnya
"Di sini saja staf saya beberapa kali diretas. Ada motif macem-macem. Jangan buru-buru dianggap ini ada motif politik," ujarnya.
Kendati begitu, politikus Partai Gerindra ini memandang bahwa aksi peretasan ini memang cukup meresahkan. Oleh karena itu, ia meminta menyerahkan proses itu kepada aparat penegak hukum.
"Adek saya di luar negeri WhatsAppnya bisa diretas. Jadi memang meresahkan. Dicari saja siapa pelakunya," katanya.
Baca juga: Dugaan Peretasan Anggota ICW, Polri: Kami Butuh Bukti Awal yang Kuat
Lihat Juga: Komisi III DPR Kutuk Keras Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Desak Pengusutan Tuntas!
(abd)
tulis komentar anda