Hindari Korban Sipil Bertambah, Anis Matta Minta Israel-Palestina Gencatan Senjata
Rabu, 19 Mei 2021 - 19:56 WIB
Sekadar diketahui, hingga Rabu (19/5/2021), serangan udara Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza telah menewaskan 221 orang. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat dari total tersebut, 63 korban adalah anak-anak dan 36 lainnya perempuan.
Serangan udara terbaru Israel juga melukai beberapa warga Palestina, yang menjadikan total korban luka sejauh ini menyentuh angka 1.507. Sementara di kubu Israel, serangan roket kelompok Hamas menewaskan 10 orang dengan dua diantaranya anak-anak.
Ketegangan antara Israel dan Palestina di Yerusalem adalah pemicu terjadinya aksi saling serang saat ini. Hamas meluncurkan roket sebagai bentuk protes atas aksi kekerasan pasukan Israel di Sheikh Jarrah dan kompleks Masjid Al-Aqsa selama Ramadan.
Ketegangan akhirnya berpindah dari Yerusalem Timur ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina di sana bersumpah untuk membalas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah, jika Isarel tidak menghentikan tindakannya. Israel pun membalas roket Hamas dengan serangan udara sejak 10 Mei lalu hingga saat ini.
Sementara itu, komunitas internasional terus menyerukan dilakukannya gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Berbagai aksi protes atas serangan Israel juga digelar di berbagai kota di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa termasuk Jerman dan Inggris. Namun hingga kini kedua kubu masih terlibat aksi saling serang.
Di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Prancis dikabarkan telah mengusulkan proposal resolusi gencatan senjata. Proposal tersebut didukung Mesir dan juga Yordania. Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga dikabarkan telah berkomunikasi dengan Israel dan Mesir untuk menyampaikan dukungannya atas gencatan senjata.
Serangan udara terbaru Israel juga melukai beberapa warga Palestina, yang menjadikan total korban luka sejauh ini menyentuh angka 1.507. Sementara di kubu Israel, serangan roket kelompok Hamas menewaskan 10 orang dengan dua diantaranya anak-anak.
Ketegangan antara Israel dan Palestina di Yerusalem adalah pemicu terjadinya aksi saling serang saat ini. Hamas meluncurkan roket sebagai bentuk protes atas aksi kekerasan pasukan Israel di Sheikh Jarrah dan kompleks Masjid Al-Aqsa selama Ramadan.
Baca Juga
Ketegangan akhirnya berpindah dari Yerusalem Timur ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina di sana bersumpah untuk membalas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah, jika Isarel tidak menghentikan tindakannya. Israel pun membalas roket Hamas dengan serangan udara sejak 10 Mei lalu hingga saat ini.
Sementara itu, komunitas internasional terus menyerukan dilakukannya gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Berbagai aksi protes atas serangan Israel juga digelar di berbagai kota di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa termasuk Jerman dan Inggris. Namun hingga kini kedua kubu masih terlibat aksi saling serang.
Di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Prancis dikabarkan telah mengusulkan proposal resolusi gencatan senjata. Proposal tersebut didukung Mesir dan juga Yordania. Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga dikabarkan telah berkomunikasi dengan Israel dan Mesir untuk menyampaikan dukungannya atas gencatan senjata.
(muh)
tulis komentar anda