TNI-Polri Masih Kejar Pembunuh 2 Prajurit Raider 432/WSJ di Papua
Selasa, 18 Mei 2021 - 18:16 WIB
TNI-Polri masih mengejar pelaku penyerangan terhadap dua prajurit Raider 432/WJS di Papua. Foto/ist
JAKARTA - Aparat TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan prajurit dua TNI di Bandara Nol Goliat,Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua. Diketahui, penyerangan OTK itu terjadi pada hari ini, Selasa (18/5/2021) sekira pukul 11.20 WIT.
"Sampai dengan saat ini Aparat TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap Kelompok OTK tersebut," ucap Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangannya, Selasa (18/5/2021) petang
Di menjelaskan, bilamana ada keteramgan lanjutan terkait dengan pengejaran maka akan segera disampaikan. Menurut dia, akibat penyerangan itu, dua prajurit Yonif Para Raider 432/Waspada Setia Jaya harus gugur.
"Pada tanggal 18 Mei 2021 telah terjadi penyerangan oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) di Bandara Nol Goliat Dekai Yahukimo yang menyebabkan dua orang anggota dari Satgas Pamrahwan Yonif R 432 meninggal dunia," katanya.
Selain melakukan penyerangan, para pelaku turut membawa kabur senjata milik korban. Adapun senjata yang diambil adalah jenis SS2 V1 kaliber 5,56 mm.
"Sampai dengan saat ini Aparat TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap Kelompok OTK tersebut," ucap Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangannya, Selasa (18/5/2021) petang
Di menjelaskan, bilamana ada keteramgan lanjutan terkait dengan pengejaran maka akan segera disampaikan. Menurut dia, akibat penyerangan itu, dua prajurit Yonif Para Raider 432/Waspada Setia Jaya harus gugur.
"Pada tanggal 18 Mei 2021 telah terjadi penyerangan oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) di Bandara Nol Goliat Dekai Yahukimo yang menyebabkan dua orang anggota dari Satgas Pamrahwan Yonif R 432 meninggal dunia," katanya.
Selain melakukan penyerangan, para pelaku turut membawa kabur senjata milik korban. Adapun senjata yang diambil adalah jenis SS2 V1 kaliber 5,56 mm.
(muh)
tulis komentar anda