Pegawai KPK Ungkap Sejumlah Pertanyaan Aneh dalam Tes Wawasan Kebangsaan
Sabtu, 15 Mei 2021 - 21:00 WIB

Sejumlah pertanyaan yang dirasakan aneh, diungkap langsung oleh salah satu pegawai KPK, Tata Khoiriyah yang mengikuti Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Foto/SINDOnews/Ilustrasi
JAKARTA - Sejumlah pertanyaan yang dirasakan aneh, diungkap langsung oleh salah satu pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tata Khoiriyah yang mengikuti Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Sampah pada akhirnya ada 75 pegawai KPK yang dinyarakan tidak loos TWK.
Baca juga: Apabila Merasa Dirugikan, Pegawai KPK yang Dinonaktifkan Bisa Gugat ke PTUN
Tata menuturkan, bermula saat seluruh pegawai mengikuti sosialisasi Perkom Nomor 1 Th. 2021 tentang Tata Cara Pengalihan Pegawai KPK Menjadi Pegawai ASN. Sosialisasi ini diisi oleh Pimpinan dan Biro SDM melalui webinar pada tangga 17 Februari 2021.
Baca juga: Pegawai KPK yang Tak Lulus TWK Diharapkan Berjiwa Besar
Ia diwajibkan mengikuti serangkaian TWK mulai dari tes tertulis dan wawancara menggunakan alat Indeks Moderasi Bernegara (IMB) yang digunakan TNI AD. Aspek tes tertulis IMB yang menjadi penilaian adalah Integritas, Netralitas ASN, antiradikalisme. Sedangkan aspek wawancara terkait topik mengenai pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: 75 Pegawai KPK Tak Lolos TWK, Hendardi Sebut Itu Hal Biasa
Ujian pertama adalah tes tertulis dilakukan pada tanggal 9 Maret 2021, Tata menyebut ia harus menjawab tiga modul yang berisi 200 soal berbentuk pilihan ganda seputar setuju atau tidak setuju. Ada juga soal berbentuk skala 1-5 dengan 1 adalah sangat dan 5 adalah sangat setuju.
Beberapa soalpun terlihat ambigu bagi Tata. "Buat saya pertanyaan semua orang China itu sama adalah statement ambigu. Apakah yang dimaksd sama itu adalah kulitnya, mukanya, kayanya, baiknya atau jahatnya? Kalau itu yang dimaksud, maka apakah pilihan tidak setuju bisa dianggap berwawasan kebangsaan?" cuitnya dalam akun twitternya @tatakhoriyah, Sabtu (15/5/2021).
Selanjutnya tes tertulis dilanjutkan dengan sesi esai. Peserta diminta untuk memberikan pandangan terhadap kurang lebih 11 pertanyaan. Mulai dari prestasi selama bekerja, tokoh yang mempengaruhi hidup hingga pandangan tentang FPI, HTI, paham komunis dan lain-lain.
Kemudian pada tanggal 25 Maret 2021, tata melanjutkan tes kedua yakni wawancara selama satu jam. Selain pertanyaan mengenai implementasi pancasila. Ada juga pertanyaan lain yang ditanyakan tanpa ada relevansi dengan pekerjaan atau pendalaman pancasila, UUD 45, dll.
Baca juga: Apabila Merasa Dirugikan, Pegawai KPK yang Dinonaktifkan Bisa Gugat ke PTUN
Tata menuturkan, bermula saat seluruh pegawai mengikuti sosialisasi Perkom Nomor 1 Th. 2021 tentang Tata Cara Pengalihan Pegawai KPK Menjadi Pegawai ASN. Sosialisasi ini diisi oleh Pimpinan dan Biro SDM melalui webinar pada tangga 17 Februari 2021.
Baca juga: Pegawai KPK yang Tak Lulus TWK Diharapkan Berjiwa Besar
Ia diwajibkan mengikuti serangkaian TWK mulai dari tes tertulis dan wawancara menggunakan alat Indeks Moderasi Bernegara (IMB) yang digunakan TNI AD. Aspek tes tertulis IMB yang menjadi penilaian adalah Integritas, Netralitas ASN, antiradikalisme. Sedangkan aspek wawancara terkait topik mengenai pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: 75 Pegawai KPK Tak Lolos TWK, Hendardi Sebut Itu Hal Biasa
Ujian pertama adalah tes tertulis dilakukan pada tanggal 9 Maret 2021, Tata menyebut ia harus menjawab tiga modul yang berisi 200 soal berbentuk pilihan ganda seputar setuju atau tidak setuju. Ada juga soal berbentuk skala 1-5 dengan 1 adalah sangat dan 5 adalah sangat setuju.
Beberapa soalpun terlihat ambigu bagi Tata. "Buat saya pertanyaan semua orang China itu sama adalah statement ambigu. Apakah yang dimaksd sama itu adalah kulitnya, mukanya, kayanya, baiknya atau jahatnya? Kalau itu yang dimaksud, maka apakah pilihan tidak setuju bisa dianggap berwawasan kebangsaan?" cuitnya dalam akun twitternya @tatakhoriyah, Sabtu (15/5/2021).
Selanjutnya tes tertulis dilanjutkan dengan sesi esai. Peserta diminta untuk memberikan pandangan terhadap kurang lebih 11 pertanyaan. Mulai dari prestasi selama bekerja, tokoh yang mempengaruhi hidup hingga pandangan tentang FPI, HTI, paham komunis dan lain-lain.
Kemudian pada tanggal 25 Maret 2021, tata melanjutkan tes kedua yakni wawancara selama satu jam. Selain pertanyaan mengenai implementasi pancasila. Ada juga pertanyaan lain yang ditanyakan tanpa ada relevansi dengan pekerjaan atau pendalaman pancasila, UUD 45, dll.
Lihat Juga :