Febri Diansyah Heran Pegawai Senior KPK dengan Kinerja Bagus Terancam Disingkirkan
Jum'at, 07 Mei 2021 - 13:54 WIB
JAKARTA - Mantan Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan proses seleksi untuk menjadi pegawai lembaga antikorupsi itu sangat berat. Bahkan, menurutnya pegawai-pegawai KPK sebelum Febri ditempa lebih berat dibandingkan dirinya.
"Pegawai-pegawai KPK angkatan sebelumnya saya dengar melalui proses yang lebih berat," kata Febri dikutip dari akun Twitternya, Jumat (7/5/2021).
Maka dari itu, Febri heran kenapa bisa puluhan pegawai KPK termasuk di dalamnya ada orang-orang penting yang telah berjasa puluhan tahun diduga bakal disingkirkan dengan dalih tidak lulus tes wawasan kebangsaan. "Saya ga habis pikir sekarang beberapa pegawai senior yang berdedikasi dan kinerja bagus terancam disingkirkan hanya karena tes wawasan kebangsaan yang kontroversial ini," kata Febri.
Febri pun menceritakan bahwa dirinya setelah lolos seluruh tahapan seleksi pegawai KPK, harus melanjutkan pendidikan dasar yang disebut sebagai Induksi Pegawai KPK. Saat itu Febri dan teman angkatannya digembleng di Pusat Pendidikan Kopassus di Batujajar selama 2 bulan. Beberapa angkatan sebelumnya ada yang di BAIS TNI dan Akpol.
"Kami diberikan berbagai materi fisik, disiplin, aspek kebangsaan dan cinta Tanah Air, hingga materi-materi intelijen dan hukum. Lengkap. Jam 4 pagi bangun, olahraga, subuh jamaah, mandi, upacara, apel pagi, PBB, kelas dan lain-lain," ungkap.
Namun, dibalik beratnya pendidikan tersebut Febri dan teman-temannya diberikan waktu khusus untuk beribadah sesuai agamanya masing-masing. "Selain di Batujajar, kami juga dibawa ke tempat pelatihan hutan Kopassus di Situ Lembang. Saya ingat, rasa airnya sangat dingin seperti air yang ditaro di samping pintu kulkas semalaman. Di sana penempaan yang lebih dilakukan. Hampir setiap saat pelatih menekankan tentang kebangsaan," imbuhnya.
"Pegawai-pegawai KPK angkatan sebelumnya saya dengar melalui proses yang lebih berat," kata Febri dikutip dari akun Twitternya, Jumat (7/5/2021).
Baca Juga
Maka dari itu, Febri heran kenapa bisa puluhan pegawai KPK termasuk di dalamnya ada orang-orang penting yang telah berjasa puluhan tahun diduga bakal disingkirkan dengan dalih tidak lulus tes wawasan kebangsaan. "Saya ga habis pikir sekarang beberapa pegawai senior yang berdedikasi dan kinerja bagus terancam disingkirkan hanya karena tes wawasan kebangsaan yang kontroversial ini," kata Febri.
Baca Juga
Febri pun menceritakan bahwa dirinya setelah lolos seluruh tahapan seleksi pegawai KPK, harus melanjutkan pendidikan dasar yang disebut sebagai Induksi Pegawai KPK. Saat itu Febri dan teman angkatannya digembleng di Pusat Pendidikan Kopassus di Batujajar selama 2 bulan. Beberapa angkatan sebelumnya ada yang di BAIS TNI dan Akpol.
"Kami diberikan berbagai materi fisik, disiplin, aspek kebangsaan dan cinta Tanah Air, hingga materi-materi intelijen dan hukum. Lengkap. Jam 4 pagi bangun, olahraga, subuh jamaah, mandi, upacara, apel pagi, PBB, kelas dan lain-lain," ungkap.
Namun, dibalik beratnya pendidikan tersebut Febri dan teman-temannya diberikan waktu khusus untuk beribadah sesuai agamanya masing-masing. "Selain di Batujajar, kami juga dibawa ke tempat pelatihan hutan Kopassus di Situ Lembang. Saya ingat, rasa airnya sangat dingin seperti air yang ditaro di samping pintu kulkas semalaman. Di sana penempaan yang lebih dilakukan. Hampir setiap saat pelatih menekankan tentang kebangsaan," imbuhnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda