Pemerintah Dituntut Konsisten dan Tegas Berantas Teroris di Papua

Kamis, 06 Mei 2021 - 15:10 WIB
Ketua DPP KNPI, Varhan Abdul Azis mengatakan, perlu ketegasan pemerintah untuk komit penetapan KKB di Papua, sebagai teroris. Foto/Satgas Nemangkawi
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Varhan Abdul Azis mengatakan, perlu ketegasan pemerintah untuk tetap komit pada penetapan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), atau kelompok kriminal bersenjata (KKB), sebagai teroris.



Ada fakta yang wajar dianggap publik sebagai pembiaran yang berujung kepada kesengsaraan warga masyarakat Papua. Diungkapkan Varhan, lihat saja kekejaman yang sangat tidak berperikemanusiaan yang para teroris itu lakukan.

Mereka membunuh, membakar rumah, membakar pesawat, membakar kelas yang digunakan anak-anak SD yang sedang memperbaiki masa depan mereka.

"Mereka menggorok leher orang, dokter dibakar di pinggir jalan, pegawai KPU dipenggal lehernya. Itu teror yang kalau dibiarkan terus, mau disembunyikan ke mana muka bangsa Indonesia?" jelas Varhan.



Bahkan terakhir kata Varhan, Dewan Diplomatik OPM, Amatus Akouboo Douw, mengancam untuk menyisir dan memusnahkan para pendatang yang disebut kelompok teroris itu sebagai 'orang-orang yang menduduki Papua secara illegal'.

Varhan mengungkapkan, data yang pernah disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD, yang menyatakan selama tiga tahun ini telah terbunuh 95 orang akibat aksi teror KKB, dan 110 orang luka-luka.

Dengan sekian banyak korban telah jatuh, Varhan justru mengaku heran dan curiga manakala tiba-tiba segelintir pihak mengecam penetapan teroris kepada pelaku terror di Papua tersebut. Tampaknya yang dimaksud Varhan itu antara lain, Komnas HAM, Kontras, dan YLBHI.

"Sulit untuk tidak curiga, bahkan ada kesan mereka yang menolak itu meremehkan sekian banyak nyawa yang telah hilang dan penderitaan yang kian merebak," tutur Varhan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More