KPK Tetapkan 6 Tersangka Suap Ditjen Pajak, Firli Bahuri: Pertunjukan Belum Selesai
Selasa, 04 Mei 2021 - 18:45 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan enam tersangka kasus suap terkait pemeriksaan perpajakan tahun 2016 dan tahun 2017. Keenam tersangka itu adalah Direktur Pemeriksaan dan Penagihan pada Direktorat Jenderal Pajak tahun 2016-2019 Angin Prayitno Aji; Kepala Subdirektorat Kerjasama dan Dukungan Pemeriksaan Ditjen Pajak Dadan Ramdani, kuasa wajib pajak Veronika Lindawati, serta tiga konsultan pajak masing-masing Ryan Ahmad Ronas, Aulia Imran Maghribi, dan Agus Susetyo.
Ketua KPK Firli Bahuri mengungkapkan bahwa keenam tersangka, termasuk Angin Prayitno akan ditahan untuk 20 hari ke depan. "Tim Penyidik akan melakukan penahanan tersangka APA untuk 20 hari ke depan terhitung sejak tanggal 4 Mei 2021 sampai dengan 23 Mei 2021 di Rutan KPK Gedung Merah Putih," ujar Firli dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (4/5/2021).
Firli menjelaskan, sebagai salah satu upaya antisipasi penyebaran virus Covid-19 dilingkungan Rutan KPK, Tersangka APA akan dilakukan isolasi mandiri di Rutan KPK Kavling C1 pada gedung ACLC. "Untuk kepentingan penyidikan, pada hari ini setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 30 orang saksi," tambahnya.
Firli memastikan tidak hanya berhenti menetapkan enam tersangka dan memastikan bahwa ini merupakan awal untuk masuk lebih dalam mengusut keterlibatan pihak lain.
"Ini belum berakhir, jadi ini bukan panggung terakhir, pertunjukannya belum tuntas. Ini baru awal daripada apa yang sudah ditemukan oleh penyidik," kata Firli saat konferensi pers di Gedung KPK, Selasa (4/5/2021).
Berkaitan itu, Firli menjelaskan, proses untuk menemukan hingga menetapkan keenam tersangka diawali dengan penyelidikan hingga penyidikan. Kemudian juga, sambungnya, dilakukan serangkaian permintaan keterangan para saksi serta pengumpulan bukti-bukti.
"Dan hari ini, KPK telah menemukan serta menetapkan enam tersangka. Dari masing-masing tersangka, tentu kita akan gali dan sudah kita temukan perbuatannya, bukti-bukti yang didapat sehingga kita meyakini bahwa betul para tersangka ini adalah pelaku tindak pidana korupsi," imbuh Firli.
Dalam kasus ini, Angin dan Dadan dijerat Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31/1999 yang UU Nomor 20/ 2001 tentang Pemberantasan Korupsi. Sementara empat tersangka lain dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 UU Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana.
Ketua KPK Firli Bahuri mengungkapkan bahwa keenam tersangka, termasuk Angin Prayitno akan ditahan untuk 20 hari ke depan. "Tim Penyidik akan melakukan penahanan tersangka APA untuk 20 hari ke depan terhitung sejak tanggal 4 Mei 2021 sampai dengan 23 Mei 2021 di Rutan KPK Gedung Merah Putih," ujar Firli dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (4/5/2021).
Firli menjelaskan, sebagai salah satu upaya antisipasi penyebaran virus Covid-19 dilingkungan Rutan KPK, Tersangka APA akan dilakukan isolasi mandiri di Rutan KPK Kavling C1 pada gedung ACLC. "Untuk kepentingan penyidikan, pada hari ini setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 30 orang saksi," tambahnya.
Firli memastikan tidak hanya berhenti menetapkan enam tersangka dan memastikan bahwa ini merupakan awal untuk masuk lebih dalam mengusut keterlibatan pihak lain.
"Ini belum berakhir, jadi ini bukan panggung terakhir, pertunjukannya belum tuntas. Ini baru awal daripada apa yang sudah ditemukan oleh penyidik," kata Firli saat konferensi pers di Gedung KPK, Selasa (4/5/2021).
Berkaitan itu, Firli menjelaskan, proses untuk menemukan hingga menetapkan keenam tersangka diawali dengan penyelidikan hingga penyidikan. Kemudian juga, sambungnya, dilakukan serangkaian permintaan keterangan para saksi serta pengumpulan bukti-bukti.
"Dan hari ini, KPK telah menemukan serta menetapkan enam tersangka. Dari masing-masing tersangka, tentu kita akan gali dan sudah kita temukan perbuatannya, bukti-bukti yang didapat sehingga kita meyakini bahwa betul para tersangka ini adalah pelaku tindak pidana korupsi," imbuh Firli.
Dalam kasus ini, Angin dan Dadan dijerat Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31/1999 yang UU Nomor 20/ 2001 tentang Pemberantasan Korupsi. Sementara empat tersangka lain dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 UU Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda